KASONGAN/tabengan.com – Musibah menimpa rombongan Kepala Sekolah SMP Rantau Pandan, Kecamatan Bukit Raya, Kabupaten Katingan. Perahu kecil bermotor (alkon) yang ditumpangi 5 orang penumpang ini terbalik setelah diterjang ombak dan menabrak batu di Riam Penyakeru, Desa Tumbang Mahop, Kecamatan Katingan Hulu. Akibat kejadian itu 3 orang hilang dan belum ditemukan.
Ketiga korban yaitu Ahmad Saiful (36), Kepala SMP Rantau Pandan, Ahmad Khadapi (45), guru SMP Rantau Pandan dan Uhing merupakan motoris kapal. Sedangkan korban yang selamat yakni Sandi (14), pelajar SMP dan Sahrubudin (25), guru honor atau operarator di SMP Rantau Pandan.
Dari 3 orang yang hilang, 1 orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, yaitu Ahmad Syaiful, Kepala Sekolah SMP Rantau Pandan. Jasad korban ditemukan di daerah Desa Tumbang Mantikei atau sekitar 4 Km dari TKP, Selasa (29/5) sekitar pukul 06.00 WIB.
Musibah terbaliknya alkon tersebut terjadi pada Senin (28/5) sekitar pukul 06.30 WIB. Alkon yang ditumpangi 5 orang ini berangkat dari Desa Tumbang Sanamang, namun di tengah perjalanan menuju Desa Rantau Pandan, tiba tiba perahu mereka menabrak batu riam, sehingga terbalik
Dari informasi warga yang diterima Tabengan menuturkan dari keterangan salah seorang korban yang selamat saat itu mereka berlima menggunakan perahu kecil dari Tumbang Sanamang menuju Desa Rantau Pandan melalui jalur sungai. Namun saat melewati Riam Penyakeru di Desa Tumbang Mahop, tiba-tiba perahu yang mereka tumpangi diterjang derasnya arus gelombang Riam Penyakeru yang mengakibatkan perahu oleng dan karam.
Korban Sandi yang terpental dan tercebur ke sungai berusaha menyelamatkan diri ke tepian dengan berpegangan pada sebatang ranting pohon. Namun karena derasnya arus riam membuat dirinya terpental kembali. Usahanya menyelamatkan diri berhasil karena hanyut ke air yang tidak deras.
Pada saat itu rombongan guru ini sedang membawa berkas kelulusan siswa SMP Rantau Pandan yang rencanannya akan diumumkan setelah rombongan sampai. Namun takdir berkata lain, rombongan ini mengalami musibah.
Diketahui, Ahmad Saiful meninggalkan seorang istri yang juga berprofesi sebagai guru di Kalampangan, Kota Palangka Raya dan 1 orang anak yang masih kecil. Sedangkan Ahmad Khadapi meninggalkan seorang istri yang juga guru kontrak di Tumbang Sanamang. Sementara Uhing, motoris, merupakan ayah dari Sahrubudin guru honor atau operator di Desa Rantau Pandan.
Kapolres Katingan AKBP Elieser Dharma Bahagia Ginting SIK membenarkan terjadinya laka air yaitu perahu kecil (alkon ces) tenggelam yang berisi 5 orang penumpang pada Senin (28/5) pagi.
“Pada saat rombongan berangkat dari Tumbang Sanamang menuju Desa Rantau Pandan Kecamatan Bukit Raya untuk bekerja sewaktu melintas di TKP air sungai dalam keadaan pasang dan arusnya sangat deras. Air gelombang masuk ke dalam alkon yang akhirnya menenggelamkan alkon tersebut. Akibatnya, 3 orang penumpang belum ditemukan, sedangkan 2 orang selamat,” kata Kapolres.
Menurut Kapolres, pihaknya setelah menerima laporan tersebut langsung melakukan cek ke TKP dan melaksanakan pencarian korban bersama warga serta dibantu anggota dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Katingan beserta perlengkapan evakuasi, baik Tagana maupun lainnya. c-sus/c-dar