SAMPIT/tabengan.com – Sulitnya akses transportasi bagi warga sejumlah desa di Pulau Hanaut ke menuju wilayah seberang di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, membuat warga setempat membangun dermaga penyeberangan swadaya, yang menghubungkan ke dua kecamatan tersebut.
Salah satu dermaga terletak di Desa Sei Ijum Raya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.Untuk penyeberangan tersebut, ada dua buah kelotok milik warga yang dapat mengangkut penumpang dan kendaraan.
Mulayadi, salah seorang pengguna jasa angkutan tersebut merasa sangat terbantu dengan adanya penyeberangan ini. “Karena biasanya kami kalau menyeberang melalui dermaga yang ada di Kantor Kecamatan Pulau Hanaut ke Dermaga Pasar Samuda. Sedangkan jalannya dari desa kami di Satiruk atau Serambut cukup jauh dan sulit,” terang Mulyadi, warga Desa Satiruk Kecamatan Pulau Hanaut Minggu (19/3) sore.
Untuk penyeberangan tersebut, pengelola mengenakan tarif Rp5.000 per orang dan Rp15.000 untuk sepeda motor. Mulyadi menilai tarif tersebut masih terjangkau. “Kondisi perahu untuk penyeberangan ini masih cukup bagus dan aman, karena memang dibuat seperti feri penyeberangan, bukan kelotok angkutan yang biasa,” terangnya.
Selain itu, jelasnya, dengan adanya bantuan dari pemerintah yang membangun akses jembatan dan jalan ke dermaga tersebut semakin memudahkan warga. “Keberadaan dermaga dan angkutan penyeberangan ini akan semakin meningkatkan mobilitas warga di Kecamatan Seranau atau sebaliknya,” terangnya.
Kecamatan Pulau Hanaut merupakan salah satu kecamatan yang belum dapat diakses melalui jalan darat dari Kota Sampit. Transportasi sungai masih menjadi satu-satunya akses menuju sejumlah desa di kecamatan yang berbatasan dengan Laut Jawa dan Kabupaten Katingan. c-arb