Ketua PW NU Harusnya Netral

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Pernyataan Ketua PW Nahdlatul Ulama (NU) Kalteng tentang ajakan warga NU di DPR untuk menolak penggunaan hak interpelasi DPRD Kalteng, mendapat tanggapan serius kalangan DPRD Kalteng. Legislator dari PKB, HM Asera meminta NU bersikap netral terkati persoalan itu.

“Bukan memanas-manasi atau terkesan mengancam. Mestinya dia paling bijak, bukan begitu caranya,” ujar Asera ketika ditemui awak media, di Press Room DPRD Kalteng, Rabu (6/6).

Sebelumnya, Ketua PW NU Kalteng Wahyudi F Dirun meminta agar warga Nahdliyin di DPRD menolak penggunaan hak angket yang digulirkan fraksi-fraksi di DPR. Jika tetap mendukung, ia mengancam akan mengeluarkan fatwa agar mereka tidak dipilih lagi dalam pemilu 2019.

Menurut Asera, pernyataan itu sangat tidak bijak. Sebagai tokoh NU, Wahyudi seharusnya menyarankan agar kedua belah pihak duduk bersama dan mencari solusi yang terbaik. Bukan justru memperkeruh hubungan DPRD dan Pemprov.

Asera juga sangat menyayangkan sikap yang diduga berimplementasi “mengajak” masyarakat untuk tidak memilih anggota Dewan lagi. “Ini kan bukan memberikan contoh yang baik,” kata dia.

Asera yang juga warga NU meminta Ketua PW NU bersikap santun sesuai ajaran kitab kuning. “Mestinya dia memberikan saran agar ada pertemuan yang ‘dingin’ antara kedua belah pihak. Bukan malah mendiskreditkan satu pihak secara frontal,” kata Ketua Komisi B tersebut.

Asera mengingatkan, NU merupakan ormas yang sangat santun, sopan, bahkan bermasyarakat. Ia meminta NU yang dinaungi para ulama besar dan tokoh Islam moderat itu dibawa-bawa untuk kepentingan politik.

“Jangan bawa-bawa lembaga NU itu seakan-akan masuk ke alur politik. Bahkan sampai memberikan imbauan atau ajakan, untuk ‘menginterpelasikan dewan’. Itu tidak benar namanya,“ tegas mantan penegak hukum tersebut.

Jika pernyataan Ketua PW NU sudah meresahkan, Asera menegaskan, dirinya bisa langsung menemui Ketua PB NU Prof Dr KH Said Aqil Siradj, dan melaporkannya ke PB NU. drn