PALANGKA RAYA/tabengan.com – Setelah menjalani perawatan intensif di Ruang ICU RSUD dr Doris Sylvanus, Rizky Ahmad (19) akhirnya meninggal dunia. Korban gigitan ular king cobra piarannya tersebut menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 08.30 WIB, Senin (9/7). Jenazah korban dibawa ke rumah duka di Jalan Danau Rangas Palangka Raya.
Plt Wakil Direktur RSUD Doris Sylvanus Theodorus Sapta Admaja mengatakan meninggalnya pasien diakibatkan henti jantung yang menyebabkan kegagalan jantung.
“Ketika datang pasien sudah dalam kondisi serius, di mana dalam beberapa jam sudah kehilangan kesadaran dan gagal napas,” katanya.
Diterangkan, ketika masuk ke rumah sakit petugas medis segera memasukkan 8 vial serum antibisa ke tubuh korban. Karena gagal napas, korban pun menggunakan bantuan ventilator.
“Toksin diketahui sudah masuk ke susunan saraf pusat. Lalu, saat dokter hendak merawat pasien tiba-tiba terjadi henti jantung,” urainya.
Sementara, Suwardi Duyen, ayah korban mengaku ikhlas atas berpulangnya Rizky Ahmad. “Meskipun berat, tapi ini adalah kehendak Allah Taala, kami ikhlaskan,”ucapnya saat ditemui di kamar jenazah RS Doris Sylvanus Palangka Raya.
Ia pun sempat menyebutkan pesan terakhir almarhum, yang meminta agar tidak membunuh ular tersebut.
“Pesannya begitu, jika pun tidak, ular itu diserahkan saja ke lembaga yang berwenang,”ujarnya.
Menurutnya, Rizky sudah berani memelihara ular sejak umur 6 tahun sehingga di rumahnya ada sekitar 6 ular jenis piton besar dan kecil hingga terakhir king cobra sepanjang 3 meter yang dipeliharanya, yang akhirnya merenggut nyawanya.
Ular dibawa ke makam
Sementara itu, informasi yang dihimpun Tabengan, pemakaman terhadap jenazah korban yang rencana semula akan dilaksanakan Senin kemarin, kemungkinan ditunda sehari.
Menurut informasi, pihak keluarga menduga korban hanya mengalami mati suri. Sebab, ketika jenazah akan dimandikan, bagian kepala hingga dada masih hangat. Sementara dari perut ke bawah sudah dingin. Bahkan kabarnya, bagian atas tubuh korban berkeringat sehingga batal dimandikan hingga esok. Akhirnya atas berbagai pertimbangan dan masukan, pemakaman ditunda esok hari.
Menurut Ketua LSR LPMT Kalteng Agatisansyah, jenazah korban akan dimakamkan pada Selasa (10/7), setelah salat dzuhur. Rencananya ular king cobra piaraan yang telah menggigit korban tersebut juga akan dibawa ke pemakaman.
“Selanjutnya seusai pemakaman, ular tersebut akan diserahkan ke pihak BKSDA, karena sesuai permintaan terakhir korban sebelum meninggal dunia, agar ular tersebut jangan dibunuh,” kata Gatis via telepon. fwa/gie