Dewan Prihatin Parahnya Peredaran Narkoba

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Narkoba menjadi salah satu persoalan yang kini tengah ditindaklanjuti oleh pemerintah. Banyak macam ragam bentuk dari barang haram dalam kemasan yang bervariasi dan nama yang berbeda-beda.

Berbagai modus peredaran di wilayah Kalteng juga mendapat tanggapan serius dari kalangan DPRD provinsi. Pihaknya berharap agar persoalan ini, terus mendapat perhatian serius dari berbagai pihak.

Anggota Komisi C Duwel Rawing mengatakan, persoalan semacam ini wajib ditindaklanjuti dan harus mendapat reaksi pencegahan yang responsif.

“Harus ada upaya-upaya intensif untuk mencegah masuknya peredaran tersebut,” ujarnya kepada awak media, belum lama ini.

Misalnya dengan membentengi diri dengan nilai-nilai moral.

Kemudian pihak aparat juga harus melaksanakan pengawasan, penertiban, serta melakukan penindakan apalagi hal itu juga tidak luput dari andil para tokoh pemuda, masyarakat, dan agama.

Tentunya memberikan pendampingan serta informasi agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dan masuk dalam peredaran barang haram tersebut.

Pemerintah juga wajib ikutserta untuk melaksanakan pemberantasan misalnya saja melalui keberpihakan penganggaran.

Dirinya menambahkan penguatan kelembagaan, terkait sosialisasi sudah cukup kuat. Hanya saja para pengedar dan bandar memiliki banyak modus dan strategi dalam memperkuat jaringannya.

Permasalahan semacam ini menjadi titik fokus aparat untuk gencar dalam melakukan pemberantasan serta penindakan. Jangan sampai narkoba jenis baru apapun malah mudah masuk dan menjadi konsumsi masyarakat khususnya para remaja.

“Dengan berkembangnya informasi serta teknologi saat ini tentunya juga memberikan peningkatan berbagai potensi serta cara bandar dan pengedar dalam menjajakan narkoba tersebut,” kata mantan Bupati Katingan dua periode itu.

Selain itu dirinya juga menanggapi peredaran yang saat ini, dianggap sudah membahayakan. Intinya sudah benar-benar mencemaskan terlebih peredarannya tidak hanya berpusat di perkotaan saja, namun hingga ke pelosok daerah. “Ini bisa saja terjadi, karena penjajahan tidak hanya melalui invansi, namun juga dalam bentuk lainnya,” ucapnya.

Memang, ucapnya, upaya dari pemerintah cukup maksimal, dan hasilnya pun sangat memuaskan. Hanya saja, kondisi ini berbanding sama dengan jumlah distribusi narkoba yang masuk.

Artinya, ada pemberantasan, namun peredaran juga bertambah banyak. Hingga saat ini, belum ada efek jera, yang terlihat terkait permasalahan itu.

Bukannya takut, malah banyak yang mengandalkan barang haram itu sebagai ‘usaha’.

Terkait itu, dirinya berharap agar ada solusi khusus, yang memang menghentikan peredaran itu. Penerapan darurat narkoba, memang pantas dilaksanakan, mengingat maraknya kasus tersebut.

Pihaknya menilai hal ini cukup riskan, dan perlu ditindaklanjuti. Dirinya juga berpendapat agar hal seperti itu bisa diinformasikan tentunya secara detail mulai dari bentuk, ciri pengguna, dan sebagainya. drn