SAMPIT/tabengan.com – Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah titik di sekitar Kota Sampit masih terus dilakukan oleh Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Kotawaringin Timur.
Komandan Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kotim Letkol Sumarlin Marzuki mengungkapkan, di lokasi kebakaran lahan yang sudah padam, ternyata masih rawan terbakar kembali.
“Lahan yang terbakar ini adalah kawasan lahan gambut. Di permukaannya memang sudah padam, namun di bawah masih membara. Ketika ada angin membesar lagi dan menjalar lagi. Lahan yang kita padamkan sekarang ini sebetulnya sudah dipadamkan tiga hari yang lalu, namun ternyata masih keluar asap dan merambat ke tempat lain,” terangnya, saat memimpin pemadaman karhutla di Jalan M Hatta atau Lingkar Selatan, Sabtu (21/7).
Ditegaskannya, untuk kebakaran hutan dan lahan yang masih dapat dijangkau dengan pasukan darat, maka pihaknya, baik itu TNI, Polri, Damkar, Manggala Agni maupun instansi lain akan bergerak melakukan pemadaman. Namun ketika lahan yang terbakar tidak dapat dijangkau dengan pasukan darat, maka pihaknya akan meminta bantuan water bombing.
“Kita tentukan koordinatnya, dan kemudian kita minta bantuan water bombing untuk melakukan pemadaman. Ini sudah kita lakukan, seperti pemadaman kebakaran lahan di wilayah selatan Kotim,” ungkapnya.
Disampaikannya, di lokasi yang sudah dilakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan akan terus dipantau. Pasalnya, dikhawatirkan api masih akan menyala, karena kawasan yang terbakar adalah lahan gambut. “Saat ini dipantau terus lokasi yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Dan jika tahu langsung beraksi karena sudah ada posko,” jelasnya.
Sementara karhutla yang terjadi di wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, setidaknya menghanguskan sekitar 50 hektare lahan.
Kapolsek Jaya Karya Ipda Hamdan Samudro menyampaikan, kebakaran lahan terjadi di tiga desa, yakni Desa Handil Sohor, Samuda Kota, dan Basirih Hilir. Pihaknya bersama tim gabungan Satgas Karhutla terus berupaya melakukan pemadaman di lokasi kebakaran.
“Setelah dilakukan pemadaman melalui jalur darat dan puluhan kali water bombing, api sudah mulai padam,” terangnya, akhir pekan lalu.
Walaupun sudah mulai padam, namun pihaknya bersama tim tetap terus memantau lokasi tersebut. Agar jika api kembali mucul, maka pemadaman dapat segera dilakukan.
Kebakaran lahan di daerah tersebut sangat sulit dipadamkan melalui jalur darat. Karena jalan menuju lokasi hanya lima kilometer saja yang bisa dilintasi menggunakan kendaraan bermotor. Sedangkan dua kilometer lagi harus jalan kaki melewati lahan gambut.
Pihaknya, tambah Kapolsek, juga secepatnya melakukan penyelidikan terhadap kasus kebakaran lahan di wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan setelah pemadaman berlangsung.
Saat ini pihaknya masih fokus terhadap pemadaman kebakaran lahan tersebut, dan mengantisipasi agar tidak semakin meluas. “Kami juga sedang mencari tahu pemilik lahan tersebut, agar bisa dimintai keterangan,” lanjutnya.
Sementara itu, Sabtu dan Minggu hujan sempat turun di sejumlah kawasan di Kotim. Pada Sabtu hujan turun di sekitar Kecamatan Cempaga Kotim. Sedangkan Minggu (22/7) hujan mengguyur Kecamatan MB Ketapang. Namun intensitas hujan yang turun masih tidak merata dan dalam durasi singkat. c-arb