PALANGKA RAYA/tabengan.com – Kontingen cabang olahraga tinju Kalimantan Tengah (Kalteng), sukses membawa 4 medali, 1 emas, 1 perak dan 2 perunggu dari 22 provinsi dengan atlet kurang lebih 200 petinju di Kejuaraan nasional (Kejurnas) PPLP, PPLPD dan SKO se-Indonesia yang berlangsung di Sport Center, Bengkulu pada 12-18 Juli 2018.
Pelatih tinju Kalteng, Pinten mengatakan, untuk mengikuti kejuaraan ini, ia memboyong 7 orang petinju, empat diantaranya berhasil meraih medali. Medali emas diraih Vila Lestari (13) kelas 44 kg, perak atas nama Agustina (13) kelas 40 kg, perunggu diraih Selly Rahmawati (13) kelas 48 kg, dan 1 perunggu lagi diraih oleh petinju putera binaan PPLPD atas nama Dery (14) kelas 40 kg.
“Secara hasil belum puas, karena inginnya semua atlet yang kita bawa bisa meraih medali, namun secara umum saya bangga dengan atlet, karena ada yang baru naik ring, sehingga masih gugup,” kata Pinten, Senin (23/7).
Menurut Pinten, dari hasil catatan terhadap atlet selama tampil di Kejurnas, sangat terlihat masih kurang jam terbang bertanding. Ketika berada di atas ring masih terlihat kaku, untuk itu perlu perbanyak jam terbang bertanding. Namun, Pinten tetap apresiasi keberanian dari para petinju, karena tidak kalah dari daerah lain.
Kemudian, ia menilai kekuatan tinju sekarang sudah merata, tidak ada daerah yang dominasi. Kalau sebelumnya daerah di Indonesia Timur, seperti Papua dan Maluku sangat mendominasi, namun pada kenyataannya, atletnya bisa dikalahkan oleh petinju dari Kalteng, sehingga yang terpenting sekarang ini harus perbanyak jam terbang, terutama tandingnya.
Sementara itu, atlet tinju yang masuk dalam PPLP, Pinten lebih memilih untuk tinggal bersama di rumahnya, hal itu untuk lebih mudah dalam melakukan latihan pagi maupun sore. Kemudian lebih mudah dalam melakukan pemantauan. Selain itu, para atlet perlu perhatian, misalnya ada yang harus dibanguni pagi hari untuk bersekolah, karena kelelahan setelah berlatih.
“Kenapa atlet itu sebagian ada di rumah, bukan kami tidak percaya saat tinggal di Asrama, cuma atlet ini perlu perhatian lebih, khusus tinju, ini terbukti, Popnas di Jabar, Jateng, saya lihat beda perhatiannya, tidak bisa disamakan. Pagi-pagi kita banguni, kan capek itu habis latihan, ada hal tertentu yang tidak bisa diharapkan, ada yang kita keras, tapi ada juga yang kita harus lemah lembut,” imbuh Pinten.yml