PANGKALAN BUN/tabengan.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat mulai melaksanakan sosialisasi penataan pinggir Sungai Arut, Kecamatan Arut Selatan.
Diketahui, sepanjang pinggiran sepanjang Sungai Arut akan ditata dengan konsep Water Front City (WFC) agar tidak kumuh dan berpotensi menjadi tempat wisata baru di dalam Kota.
Hal tersebut disampaikan Bupati Kobar Hj Nurhidayah saat turun langsung sosialisasi pembangunan Water Front City di RT 1 Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan.
“Pentingnya sosialisasi kepada warga supaya masyarakat bisa memahami rencana pembangunan yang dilakukan Pemkab Kobar. Jadi masyarakat harus bisa menerima dan mendukung pembangunan yang kami lakukan,” katanya, Senin (23/7).
Tahapan pembangunan dimulai penataan pinggir Sungai Arut supaya tidak kumuh, kemudian dijadikan tempat wisata baru. Diyakini, setelah Water Front City terbangun, maka banyak wisatawan lokal dan mancanegara berdatangan.
“Khusus konsep pembangunan, kita mengedepankan kearifan lokal. Bangunan di sekitar bantaran sungai banyak kita pertahankan agar kesan natural itu ada, dan itu menjadi ciri khas Kobar dengan daerah lain,” jelasnya.
Untuk tahap awal ini, lanjutnya, pembangunan dermaga berukuran lebar 9 meter dan panjang 120 meter dengan nilai proyek sebesar Rp6 miliar. Kemudian tahun selanjutnya, pembangunan terus disambung sampai di Kelurahan Raja hingga Kelurahan Baru.
“Jika dihitung secara keseluruhan proyek tersebut menghabiskan dana kurang lebih 1 triliun. Namun pembangunan kita lakukan secara perlahan. Selama Nurani masih memimpin Kobar maka pembangunan akan terus dilakukan,” bebernya.
Bahkan, tambah Bupati, kedepan selain dari Water Front City, Pemkab melakukan perbaikan sarana dan prasarana untuk mendukung wisata susur sungai.
Terutama kelotok yang digunakan wisatawan ini harus diperbaiki serta pemberian jaket pengaman karena prosedur harus begitu.
“Secara perlahan kita tata daerah kita. Kami mengharap Kobar bisa lebih maju serta upaya pembangunan juga terus kita genjot,” tukasnya.c-uli