Hukrim  

Akibat Pengaruh Miras, Keluarga Sendiri Dibacok

KASONGAN/tabengan.com – Peristiwa penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam terjadi di Desa Tumbang Jiga Kecamatan Katingan Hulu, Kabupaten Katingan, Sabtu (21/7) malam.

Seorang pemuda bernama Diki (25) menderita luka robek di punggung akibat dibacok dengan parang oleh Dau (28), yang tak lain adalah keluarganya sendiri. Motif penganiayaan disebabkan pelaku yang dalam kondisi pengaruh minuman keras (Miras) tersinggung dengan ucapan korban.

Kapolres Katingan AKBP Eliser Dharma Ginting SIK melalui Kapolsek Katingan Hulu Ipda Teguh Widodo mengatakan seusai kejadian pelaku langsung kabur ke hutan, namun akhirnya menyerahkan diri ke Mapolsek pada Minggu (22/7) pagi.

“Usai membacok korban, pelaku kabur menyeberangi Sungai Katingan dan bermalam di pondok milik keluarga. Namun esok paginya pelaku menyerahkan diri,” kata Teguh kepada Tabengan melalui pesan whatsapp, Selasa (24/7).

Kronologis kejadian, pada malam itu pelaku bersama korban dan teman-temannya mengisi malam minggu dengan memanggang ayam sembari menenggak minuman keras jenis arak.

Tak lama minuman keras sudah habis, pelaku dan korban pergi lagi untuk membeli arak. Keduanya pergi mengendarai sepeda motor. Karena sudah tengah malam, tak ada lagi orang yang berjualan miras.

Agar suasana bakar-bakar ayam lebih ramai, korban lalu mengajak pelaku mendatangi rumah seorang perempuan tak jauh dari tempat itu untuk ikut bersama mereka pesta bakar ayam.

Tiba di tempat yang dituju, korban menyuruh pelaku untuk mengetuk pintu rumah, dan yang keluar adalah orangtua si perrempuan. Pelaku lalu mengutarakan maksud kedatangan untuk mengajak ikut pesta bakar ayam, namun orangtua si perempuan melarangnya.

Pelaku pun mengajak korban pulang karena merasa lapar dan ingin makan ayam panggang yang mungkin sekarang sudah masak. Korban dan pelaku pun pulang menuju tempat semula mereka pesta bakar ayam dan miras. Rupanya selama dalam perjalanan, korban mengomel-omel kepada pelaku sembari berucap kata-kata kasar. Pelaku diam saja.

Tiba di tempat awal, korban kembali mengeluarkan ucapan kasar. Mendengar ucapan korban, pelaku mulai terpancing emosi, lalu pulang ke rumah orangtuanya. Tak lama kemudian korban datang menyusul ke rumah pelaku sembari berteriak mengeluarkan kata-kata kasar.

Mendengar hal itu, pelaku langsung mengambil parang dan keluar rumah mendekati korban. Tanpa basa-basi pelaku menebaskan parang sehingga mengenai punggung korban. Darah pun mengucur.

Sementara itu Gusmanto, ayah Diki (korban) begitu melihat anaknya terluka, segera menolong dengan membawanya ke puskesmas setempat, lalu melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Katingan Hulu.

Sesuai kejadian, pelaku kabur sembari membawa parang yang digunakan untuk membacok dengan berenang menyeberangi Sungai Katingan. Pelaku lari menuju hutan dan sembunyi di pondok milik keluargnyaa. Selama berada dalam pondok, pelaku diberi nasihat dan disarankan oleh keluarganya untuk menyerahkan diri kepada polisi. Alhirnya pada Minggu pagi pelaku menyerahkan diri ke Mapolsek Katingan Hulu.

“Sebelumnya kita juga sudah melakukan pendekatan kepada pihak keluarga pelaku untuk membujuknya agar menyerahkan diri, sebelum polisi melakukan tindakan refresif besok harinya. Dan ternyata pelaku akhirnya menyerahkan diri,” ujar Teguh yang baru beberapa har menjabat Kapolsek Katingan Hulu.gie