PALANGKA RAYA/tabengan.com – Harga daging ayam potong saat ini mengalami kenaikan, hingga menembus harga Rp 50 ribu/Kg. Tentu saja kenaikan harga ayam ini sangat berpengaruh kepada penghidupan masyarakat, terutama masyarakat yang menggantungkan hidupnya dengan berjualan makanan yang menggunakan daging ayam sebagai bahan baku utamanya.
Menindaklanjuti banyaknya laporan dari masyarakat, anggota Komisi B bidang perekonomian dan pembangunan DPRD Kota Palangka Raya, Jum’atni mengungkapkan, saat ini mungkin menjadi penyebab melejitnya harga daging ayam dipasaran disebabkan kenaikan BBM per Juli 2018, sehingga berdampak juga pada kenaikan harga pakan ternak.
“Kalau BBM sudah naik, tentu harga komoditi lain akan naik juga, tak terkecuali harga pakan ayam dan harga daging ayam potong itu sendiri. Biaya pengolahan pakan hingga biaya distribusinya pun akan naik juga,” ungkapnya, belum lama ini. Namun yang perlu menjadi catatan, legislator dari fraksi PAN-Demokrat ini mengimbau agar para pelaku pasar untuk tidak menaikan harga terlalu tinggi, mengingat kenaikan harga BBM pun sebenarnya tidak terlalu signifikan, sehingga harga daging ayam sebenarnya tidak perlu menyentuh harga hingga Rp 50 ribu per kilonya.
Sebagai mantan peternak ayam, Jum’atni mengetahui seluk beluk pengolahan ayam dari kandang hingga ke pasar dan bagaimana harganya bergerak dimasyarakat “Dengan kondisi ini, saya tahu kenaikan harga ayam di kandang sebenarnya tidak terlalu tinggi. Mungkin disini telah ada oknum-oknum yang dengan sengaja memonopoli dan memainkan harga dipasaran, mengambil kesempatan menaikan harga setinggi-tingginya,” beber Jum’atni.
Ia menambahkan, pemerintah kota melalui dinas terkait harus segera mengambil inisiatif untuk secepatnya memulihkan harga daging ayam potong tersebut, sebab dampaknya akan sangat terasa bagi masyarakat kelas menengah kebawah. Melalui satgas pemantau harga seharusnya hal ini tidak perlu sampai terjadi. “Kita juga sudah memintah kepada dinas terkait, melalui satgasnya untuk bertindak cepat. salah satunya dengan membuat posko dipasar untuk mempermudah pemantauan secara langsung dilapangan. Jangan menunggu harga naik baru bergerak, namun kepekaan pemerintah terhadap kondisi masyarakat itu yang harus diperhatikan terlebih dahulu, sebab dampak kenaikan harga daging ayam ini sangat luas,” sarannya. m-rgb