PANGKALAN BUN – Pasca terjadinya kebakaran yang menghanguskan 9 buah ruko dan 2 rumah warga di Jalan Sutan Syahrir RT 07 Kelurahan Sidorejo, Polres Kotawaringin Barat (Kobar) langsung menurunkan Unit Identifikasi bersama penyidik ke loksi kebakaran, Minggu (29 /7) pagi.
Dari data sementara yang dikumpulkan dari hasil olah TKP, asal api diduga akibat korsleting listrik dari bagian belakang atas deretan ruko tersebut.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah akan memanggil Manajer PLN Rayon Pangkalan Bun karena selama dua hari berturut-turut terjadi kebakaran akibat korsleting listrik.
Kepala Unit (Kanit) Identifikasi Aiptu Ferdinans Abineno, usai melakukan olah TKP mengatakan, kesimpulan sementara mengenai dugaan asal kebakaran ini diambil setelah pihaknya menanyai beberapa saksi di lapangan serta memperhatikan bekas-bekas kebakaran yang ada.
“Dari 5 titik yang kita lakukan olah TKP, di bagian belakang atas terlihat paling parah kerusakan akibat pembakarannya,” kata Ferdinans, yang didampingi anggotanya, Bripka Pristiwa Yudha.
Selain itu juga jika memperhatikan puing puing bekas jilatan api sebagai besar yang terkena pada dinding dalam bagian bawah ruko tingkat malah tidak terlalu parah.
“Karena di bagian bawah dinding dalam ruko, terlihat bekas jilatan api tidak terlalu hitam bila dibandingkan dengan bagian atas. Memperhatikan tanda-tanda tersebut maka kita tarik dugaan bahwa bagian atas inilah yang pertama kali terbakar. Dugan kita penyebabnya adalah arus pendek listrik,” jelas Ferdinans.
Ferdinans pun menambahkan bahwa pihaknya membawa barang bukti berupa 2 unit meteran PLN dan beberapa arang yang diambil dari titik yang dicurigai merupakan asal api.
Sebelumnya sebanyak 9 buah rumah toko (Ruko) dan 2 rumah warga di Jalan Sultan Syahril RT 7 Kelurahan Sidorejo, Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Sabtu (28/7), ludes terbakar api akibat korsleting listrik.
Peristiwa kebakaran tersebut menyedot perhatian masyarakat yang melintas di Jalan Simpang Empat Sampuraga. Bahkan Bupati Kobar Hj Nurhidayah pun turun langsung ke lokasi.
Lurah Sidorejo Yuda mengatakan kejadiannya pada pukul 17.30 WIB. Api bermula dari warnet yang ada di salah satu ruko. Karena keterbatasan alat pemadam sehingga api dengan cepat merembet ke tiga rumah tempat tinggal dan sebuah toko percetakan.
“Api berasal dari warnet. Begitu listrik padam tiba tiba ada percikan api, karena keterbatasan alat pemadam sehingga sulit dipadamkan dan merembet ke ruko lainnya bahkan juga rumah tinggal dan percetakan,” kata Yuda.
Panggil PLN
Sementara itu Bupati Hj Nurhidayah mengatakan bahwa Pemkab Kobar akan melakukan inventarisir data untuk pemberian bantuan bagi korban kebakaran.
“Selain melakukan inventarisir, saya juga akan panggil manajer PLN Rayon Pangkalan Bun karena dua hari berturut turut kejadian kebakaran yang terjadi di Kelurahan Sidorejo penyebabnya sama karena korsleting listrik,” kata Bupati Kobar.
Disebutkan, pada Sabtu (28/7), PLN pelakukan pemadaman yang cukup lama mulai pukul 09.00-17.00 WIB. Begitu listrik nyala ada percikan api di salah satu ruko yang dipakai untuk warnet, sehingga api dengan cepat menyebar ke bangunan lainnya.
“Pemadaman yang terlalu lama pemicu kebakaran untuk itu saya akan panggil manajer PLN, saya juga mengimbau kepada masyarakat agar waspada sebab saat ini kita memasuki musim kemarau, jangan lengah jika ingin meninggalkan rumah,. ujar Bupati.
Kepala Dinas Sat Pol PP dan Damkar Kobar Mejerum mengatakan api bisa di padamkan selama 2 jam setelah pihaknya menurunkan 9 unit Damkar. Selain itu ada juga bantuan 2 unit mobil damkar dari PT Korindo dan 1 unit rantis dari Polres Kobar.
“Berdasarkan data di lapangan akibat kebakaran itu 2 buah rumah rusak berat milik H Muin dan Uni, serta 9 tempat usaha ruko pun mengalami rusak berat dan 1 unit mobil pikap ikut terbakar,” terang Majerum.c-uli