PALANGKA RAYA/tabengan.com – Maskapai penerbangan Garuda Indonesia membantah akan menutup penerbangan dari dan menuju Kalteng. Hal itu diungkapkan Branch Manager Garuda Indonesia Palangka Raya, Bayu Setyo Aribowo, merespons isu yang menyebut pesawat Garuda Indonesia tak akan melayani penerbangan Kalteng.
Bayu menjelaskan, sebagai maskapai penerbangan pertama yang merintis penerbangan di Kalteng, maskapai penerbangan berplat merah Garuda Indonesia akan tetap melayani rute penerbangan dari dan menuju Kalimantan Tengah. “Kami sebagai maskapai penerbangan pertama yang merintis penerbangan ke Kalteng tidak akan menutup penerbangan ke Kalteng,” katanya kepada Tabengan, Jumat (3/8).
Menurutnya, saat ini kondisi dunia penerbangan di Kalteng sedang dalam kondisi baik. Ini dibuktikan dengan ditambahnya rute penerbangan dari Palangka Raya menuju Jakarta pulang pergi (PP) yang dilayani oleh maskapai penerbangan anak dari Garuda Indonesia, Citilink. “Bahkan saat ini Citilink yang sebelumnya hanya melayani penerbangan Palangka Raya-Surabaya PP, kini mengambil rute baru Palangka Raya- Jakarta,” ujarnya.
Saat ini Garuda Indonesia telah melayani ke berbagai kota dari Palangka Raya seperti Jakarta, Pontianak, dan Balikpapan. Dipilihnya pembukaan rute- rute tersebut dikarenakan banyak faktor, salah satunya kedekatan emosional masyarakat di wilayah tersebut. Dan dalam waktu dekat pihaknya akan membuka rute baru Palangka Raya-Pangkalan Bun dan penambahan rute dari Palangka Raya-Jakarta. Untuk wilayah Kalimantan, menurutnya, penumpang terbesar Garuda Indonesia ada di Balikpapan dan Banjarmasin, selanjutnya Pontianak , kemudian Palangka Raya.
Untuk harga tiket, saat ini sama saja karena ketentuan untuk harga batas tertinggi dan terendah tiket pesawat adalah dari Kementerian Perhubungan. “Untuk wilayah regional Kalimantan, masyarakat Palangka Raya masuk 4 besar pengguna Garuda Indonesia terbanyak setelah Balikpapan, Banjarmasin, dan Pontianak. Apalagi saat ini harga tiket juga telah diatur dari Kemenhub,” imbuhnya.
Soal harga tiket yang selama ini tinggi, Bayu menjelaskan, sebenarnya harga tiket itu berjenjang karena jika tiket dibeli jauh- jauh hari sebelum keberangkatan harganya akan murah dan jika dibeli menjelang atau mendekati hari keberangkatan maka harganya kan menjadi mahal. “Begitupun jika permintaan tiket pesawat tinggi maka akan membuat harga tiket itupun akan semakin tinggi pula, terlebih Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan kelas atas,” cetusnya. m-ybs