Kapal Tenggelam, 13 ABK Selamat Dibawa ke Sampit

SAMPIT/tabengan.com – Akibat diterjang ombak besar saat berlayar di perairan Laut Jawa, Kapal Motor Bunga Hati 2 yang membawa 13 anak buah kapal (ABK), akhirnya terbalik. Beruntung ke-13 ABK kapal tersebut berhasil diselamatkan, meski sempat terombang-ambing di laut selama 6 jam.

Sebuah kapal barang yang melintas di perairan tersebut menyelamatkan mereka. Para ABK tersebut kemudian dievakuasi ke KSOP Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (5/8).

Koordinator Basarnas Pos Sampit Suprapto mengungkapkan, ABK KM Bunga Hati 2 tersebut akan dipulihkan kondisi kesehatannya terlebih dulu, sebelum dipulangkan ke daerah asalnya.

“Mereka diinapkan dulu di hotel agar mereka bisa beristirahat dan cepat pulih. Selanjutnya untuk pemulangan mereka, nanti menunggu pimpinan mereka datang menjemput,” kata Suprapto, Minggu (5/8) siang.

Dalam proses evakuasi 13 ABK tersebut melibatkan tim gabungan dari Basarnas, KSOP Sampit, Polres Kotim, Ditpolair Polda Kalteng, TNI AL, Palang Merah Indonesia dan instansi terkait lainnya dengan mengerahkan armada kapal dan personel.

Mereka dibawa ke KSOP Sampit untuk didata dan diperiksa kondisi kesehatannya. Hasil pemeriksaan, kondisi mereka sehat meski beberapa ada yang mengeluh kelelahan.

“Kami juga mengimbau kepada nelayan dan nakhoda kapal barang maupun penumpang untuk meningkatkan kewaspadaan. Nakhoda diminta tidak memaksakan diri melaut ketika cuaca mulai memburuk, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tandas Suprapto.

Sementara itu, Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel SIK melalui Kabag Ops AKP Boni Arifianto mengungkapkan, pihaknya juga ikut mengerahkan armada untuk membantu proses evakuasi para korban.

“Kami juga berkoordinasi dan bekerjasama dengan instansi terkait agar proses evakuasi berjalan dengan lancar,” jelas Kabag Ops.

Kapten KM Bunga Hati 2, Maslani menceritakan, mereka berangkat dari Indramayu Provinsi Jawa Barat, Kamis (2/8) sore. Saat itu, baru menempuh perjalanan sekitar 30 mil dari pantai, kondisi malam itu angin bertiup kencang dan ketinggian gelombang sekitar 2,5 meter menghantam kapal mereka dan membuat kapal dengan bobot 27 gross ton tersebut terbalik.

Maslani beserta ABK panik dan berusaha menyelamatkan diri di tengah gelombang ganas. Dia semakin cemas karena teringat ada salah satu anak buahnya tidak bisa berenang.

Dengan bersusah payah, ABK yang tidak bisa berenang tersebut berhasil diselamatkan berkat bantuan rekan-rekannya. Mereka kemudian merapat ke lambung kapal yang sudah dalam posisi terbalik agar mereka tetap mengapung dan tidak kelelahan.
Sekitar enam jam terombang-ambing di laut, sebuah kapal barang yaitu KM Bahari Maju II melintas pada Jumat (3/8) dini hari. Para nelayan yang kapalnya terbalik ini kemudian melambaikan tangan dan mengibarkan kain merah, sehingga berhasil terlihat oleh nakhoda KM Bahari Maju II yang dinakhodai Kapten Hendra Yusuf.

Setelah berhasil dievakuasi, mereka kemudian dibawa ke Sampit karena kapal barang itu memang sedang dalam perjalanan menuju Sampit.

Maslani mengungkapkan, saat berangkat kondisi cuaca terlihat bagus dan cerah. Namun ketika sudah di tengah laut cuaca berubah drastis. Dia dan anak buahnya sangat bersyukur berhasil diselamatkan.

Selain Maslani, 12 ABK yang berhasil selamat tersebut yaitu Trisno Purnomo sebagai motoris. Sedangkan ABK terdiri dari Supiyanto, Wardani, Ferdian, Warno, Kaeron, Mahendra, Toni, Wahyono, Omang Aldianto, Bagja dan Ernoto. c-arb