PANGKALAN BUN/tabengan.com – Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah mengajak masyarakat untuk bersama-sama perangi sampah plastik mengingat persoalan sampah plastik ini mendesak untuk ditangani serius di Indonesia.
Bupati mengimbau agar masyarakat secara perlahan membatasi penggunaan plastik, termasuk di toko modern dan pasar tradisional.
Ia juga mengaku tegas terhadap isu sampah plastik, terlebih di Kobar karena masyarakat pengguna sampah plastik sangat banyak namun minim cara mendaur ulang. Kebanyakan sampah plastik justru ditimbun.
“Sampah plastik ini sulit diurai tanah meski ditimbun dalam waktu yang lama. Makanya harus dicarikan metode yang tepat agar tidak semua sampah plastik ditimbun di TPA,” kata Hj Nurhidayah saat menghadiri acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2018 di Desa Pangkalan Tiga, Kecamatan Pangkalan Lada, Sabtu (4/8) lalu.
Permasalahan sampah plastic, lanjutnya, menjadi isu nasional yang harus dituntaskan. Bahkan saat ini, berbagai cara untuk mendaur ulang sampah plastik, meski dinilai kurang maksimal.
“Salah satu cara yang bagus adalah mengurangi penggunaan plastik. Masyarakat harus terbiasa mengurangi penggunaan plastic agar sampah plastik yang ditimbulkan tidak menggunung,” ingatnya.
Dalam waktu dekat, kata Bupati, dirinya akan menerapkan pembatasan penggunaan plastik di toko modern dan pasar tradisional. Ini upaya mendukung langkah Pemkab Kobar menuju pengurangan sampah plastik.
Masyarakat, lanjutnya, harus terbiasa menggunakan anyaman atau tas daur ulang. Maka secara otomatis, penggunaan plastik pun bisa dikurangi.
“Dampaknya ini nanti pada lingkungan kita. Sampah yang ditimbun semua bisa terurai. Maka semakin baiknya lingkungan kita agar tidak tercemar sampah plastic karena pengurangan sampah plastik ini menjadi semangat dalam peringatan hari lingkungan hidup sedunia tahun 2018,” pungkasnya.c-uli