Penyandang Disabilitas Perlu Diberdayakan

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Ketua Komisi B bidang perekonomian dan pembangunan DPRD Kota Palangka Raya, Nenie A Lambung, berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait bisa memberikan perhatian khusus terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ditekuni para penyandang disabilitas, dengan berbagai cara dan inovasi. Salah satunya memberikan perhatian lewat pemberdayaan para penyandang disabilitas untuk berperan menggeluti keberadaan UMKM maupun pelatihan kewirausahaan bagi pelaku UMKM penyandang disabilitas.

“Tidak sedikit para penyandang disabilitas yang memiliki keterampilan, bakat serta kemampuan yang tidak kalah dengan orang biasa lainnya. Dinas terkait harus bisa membantu memberdayakan mereka, agar bisa menggeluti dunia wirausaha demi meningkatkan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat, sebab penyandang disabilitas memiliki persamaan hak yang sama dalam berwirausaha,” tutur Nenie kepada awak media, Senin (6/8).

Legislator dari fraksi PDI Perjuangan ini mengapresiasi adanya UMKM yang sangat terbuka untuk merekrut para penyandang disabilitas ini, dengan bimbingan dan pelatihan, dan terus mendorong para pelaku usaha yang lain untuk berbuat serupa. Pelatihan yang bisa diberikan bagi penyandang disabilitas, antara lain perkoperasian, manajemen usaha, laporan keuangan, kemasan, pengurusan perizinan, pemasaran dan lainnya.

“Saat kegiatan bazaar, ada penyandang disabilitas yang direkrut salah satu UMKM. Produk yang ditawarkannya hasil kerajinan tangan dari penyandang disabilitas itu ternyata produknya sangat bagus dan diminati para pengunjung,” ungkapnya. Hal ini tentu saja telah menunjukkan bahwa para penyandang disabilitas bisa diberdayakan untuk maju dan mandiri, sama seperti masyarakat yang lain, untuk bisa meningkatkan pendapatan dan membangun kapasitas dirinya.

Nenie juga menjelaskan, selama ini banyak penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan dan keterampilan, seperti ketrampilan di bidang konveksi, handycraft, elektronik, mekanik, dan pengolahan makanan minuman. Hanya saja mereka masih sangat membutuhkan bantuan dan dukungan dalam hal permodalan dan pemberdayaan, termasuk dibekali kemampuan wirausaha.

“Setidaknya para pelaku usaha atau UMKM bisa memanfaatkan para penyandang disabilitas ini, terutama mendorong mereka untuk menggeluti dunia usaha seperti itu. Juga perlu ada integrasi antara seluruh pihak terkait, baik dari pusat dan daerah dan akademisi yang paham tentang disabilitas secara teoritis untuk terus memberdayakan dan mengembangkan potensi mereka,” harap Nenie. m-rgb