MUARA TEWEH/tabengan.com – Bupati Barito Utara (Barut) H Nadalsyah sampaikan jawaban terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi pendukung DPRD Kabupaten Barito Utara pada rapat paripurna III masa sidang II tahun 2018, terhadap Raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2017, di gedung DPRD setempat, Rabu (8/8) siang.
Rapat paripurna dewan dipimpin Wakil Ketua I DPRD Hj Mery Rukaini, dihadiri Wakil Ketua II DPR H Acep Tion, Bupati H Nadalsyah, Wakil Bupati Ompie Herby, Sekda H Jainal Abidin, unsur FKPD, staf ahli bupati, asisten sekda, kepala perangkat daerah dan undangan lainnya.
Menanggapi pertanyaan dari Fraksi PDI Perjuangan yang disampaikan juru bicaranya Sunario, Bupati Nadalsyah menjelaskan bahwa untuk pembangunan rumah jabatan bupati Barito Utara dirancang selama tiga tahap pekerjaan, yaitu tahap pertama tahun anggaran 2016 dengan nilai anggaran Rp4,3 miliar dengan nilai kontrak sebesar Rp4,025 miliar.
“Dengan pekerjaan berupa struktur meliputi pemasangan batu pondasi, cor pondasi foot plate, cor sloop, kolom, blok lantai, ring balak serta cor lantai. Tahap II tahun 2017, dengan nilai pagu Rp12,892 milyar dengan nilai kontrak Rp11,996 milyar, dengan pekerjaan berupa pemasangan dinding rangka atap baja dan penutup, didining pasangan bata dan plesteran, lantai dan plapon, jaringan listrik, air bersih dan air limbah serta pemasangankolom GRC,” kata H Nadalsyah.
Sedangkan kata H Nadalsyah, untuk tahap III tahun anggaran 2018 dengan nilai pagu Rp4,745 milyar dengan bilai kontrak Rp4,736 milyar, dengan pekerjaan berupa finishing, arsitektur, interior, finishing listrik, ari bersih dan air limbah serta sebagian penataan ruang luar.
“Dengan demikian diharapkan pada bulan Desember 2018 rumah jabatan bupati Barito Utara sudah fungsional dan untuk tahun anggaran 2019 akan direncanakan pekerjaan landscape atau tata ruang luar,” katanya.
Terkait penyelesaian proyek pekerjaan multiyears pada beberapa ruas jalan. Dijelaskan H Nadalsyah pekerjaan jalan yang bersifat multiyears terdiri dari enam ruas jalan meliputi peningkatan jalan negara kilometer 34 Simpang Benangin, peningkatan jalan Kandui-Tongka, peningkatan jalan Kandui-Ketapang, peningkatan Ketapang-Montallat, peningkatan jalan negara kilometer 52-trans 55, dan peningkatan jalan Tongka-Batu Raya.
“Enam ruas jalan ini telah dinyatakan selesai pada tahun 2017 dan telah dilakukan audit oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Kalimantan Tengah pada tahun 2017 serta Badan Pemeriksa Keuangan RI perwakilan Kalimantan Tengah pada tahun 2018,” ujar Nadalsyah.
Kemudian terkait penataan kawasan tepian sungai Barito dan sungai Bengaris, H Koyem panggilan akrab Nadalsyah menjelaskan penataan kawasan sungai Barito dilaksanakan dengan membangun Water Front City (WFC) sepanjang area hulu dan hilir pelabuhan bongkar muat Jalan Panglima Batur.
“Dan pembangunan penguat tebing pada beberapa titik bantaran sungai Barito baik di Kecamatan Teweh Tengah maupun Kecamatan-Kecamatan lainnya. Sedangkan untuk penataan kawasan sungai Bengaris telah dilakukan normalisasi pada titik-titik tertentu,” katanya.c-ryu