Warga Pulau Hanaut Berjuang Padamkan Api

SAMPIT/tabengan.com – Hingga saat ini upaya pemadaman kebakaran lahan yang terjadi di sejumlah kawasan di Kabupaten Kotawaringin Timur terus dilakukan, salah satunya adalah di Kecamatan Pulau Hanaut.

Warga yang tinggal di wilayah yang belum dapat dijangkau dengan jalan darat dari Kota Sampit ini terus berjuang memadamkam kebakaran lahan dengan peralatan terbatas.

Camat Pulau Hanaut H Eddy Mashami mengungkapkan, upaya pemadaman kebakaran lahan efektif dilakukan sejak 14 Agustus 2018 lalu.

“Banyak kesulitan yang kita hadapi saat melakukan pemadaman kebakaran lahan ini. Terbatasnya sumber air, kemudian lokasi kebakaran yang sangat jauh dan tidak ada akses langsung ke sana,” terang Eddy, Jumat (24/8) pagi.

Diungkapkannya, untuk menembus lokasi kebakaran lahan tersebut pihaknya harus menyusuri jalan semak belukar, kemudian masuk sungai dan berjalan kaki cukup jauh.

“Kami terus berjuang untuk melakukan pemadaman, hingga Kamis (23/8) Alhamdulillah tinggal 3 titik lagi. Kalau dari Posko Karhutla, kami tinggal 2 titik lagi,” jelasnya.

Untuk pemadaman dengan water bombing, lanjutnya, baru beberapa kali sempat dilakukan, yaitu pada 14 Agustus 2018 lalu. “Kalau tidak salah ada tiga kali pemadaman dengan water bombing di Pulau Hanaut ini,” ungkapnya.

Selain berjuang memadamkan kebakaran hutan dan lahan, jelas Eddy, persoalan lainnya yang mereka hadapi saat ini adalah hampir semua desa yang ada di Pulau Hanaut mengalami kesulitan air bersih akibat kemarau panjang. Pulau Hanaut merupakan kecamatan yang berada di muara Sungai Mentaya dan berhadapan langsung dengan Laut Jawa.

Warga di kecamatan tersebut saat ini masih mengandalkan stok air hujan yang berada di dalam tandon.

“Jadi sebelumnya setiap desa mengalokasikan pengadaan tandon melalui APBDes untuk dibagikan kepada masyarakat, tandon ini dipersiapkan menghadapi musim kemarau seperti saat ini. Untuk minum dan memasak sampai saat ini masih bisa bertahan,” pungkasnya. c-arb