PALANGKA RAYA/tabengan.com – Frekuensi penerbangan udara menuju Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Juli 2018 mengalami penurunan hingga hingga 7,32 persen. Pada Juni 2018 frekuensi penerbangan tercatat 2.255 kali, menurun pada Juli menjadi 2.090 kali.
Kendati terjadi penurunan frekuensi penerbangan, namun menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng Hanif Yahya, justru terjadi kenaikan jumlah penumpang 7,25 persen pada Juli 2018.
Volume bongkar muat barang juga mengalami peningkatan hingga 11,87 persen.
Kenaikan jumlah penumpang terjadi pada aktivitas penumpang datang 13,08 persen, sementara penumpang berangkat 1,43 persen. Pada arus lalu lintas barang, kenaikan terutama berasal dari volume bongkar barang 28,30 persen. Sementara volume muat barang justru mengalami penurunan 10,99 persen). “Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terjadi lonjakan kenaikan frekuensi penerbangan selama Januari-Juli (18,46 persen),” kata Hanif.
Hanif juga membeberkan, di beberapa layanan pelabuhan udara yang beroperasi hingga Juli 2018, frekuensi arus lalu lintas penumpang masih didominasi Bandara Udara Tjilik Riwut mencapai 89.549 orang atau 44,53 persen dari keseluruhan jumlah penumpang. Dominasi Bandara Tjilik Riwut terjadi pada layanan arus lalu lintas barang mencapai 1,11 juta ton atau 49,89 persen.
Selanjutnya, tingkat preferensi aktivitas penumpang yang cukup tinggi juga tercatat di pelabuhan udara Iskandar Pangkalan Bun, mencapai 64.333 orang atau 31,99) persen, diikuti oleh H Asan Sampit berjumlah 46.260 orang atau 23,00 persen, dan pelabuhan udara lainnya berjumlah 949 orang atau 0,48 persen. “Pada bulan yang sama, arus lalu lintas barang juga dilayani melalui pelabuhan Iskandar Pangkalan Bun berjumlah 734 ton (33,14 persen), H. Asan Sampit berjumlah 369 ton (16,66 persen), dan pelabuhan udara lainnya berjumlah 7,00 ton (0,31 persen),” tandasnya. m-ybs