Taman Nasional Tanjung Puting Diusulkan Jadi ‘New Bali’ Ke-11

JAKARTA/tabengan.com – Destinasi wisata Taman Nasional Tanjung Puting, di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, sangat indah. Saking indahnya, Tanjung Puting diusulkan menjadi destinasi prioritas pariwisata. Atau, masuk ke dalam ‘Bali Baru (New Bali)’. Keunggulan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) adalah hutan tropis sebagai habitat asli orangutan di Indonesia.

“Tanjung Puting sudah lama dikenal oleh wisatawan dunia. Taman Nasional Tanjung Puting satu-satunya yang bisa dijadikan destinasi prioritas ‘New Bali’ di Kalimantan. Daya tariknya adalah alam hutan tropis sebagai habitat asli orang utan di Indonesia,” kata Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar Dwisuryo Indroyono Soesilo, didampingi Laksamana Purn Marsetio, Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pengembangan dan Pengamanan Wisata Bahari, Ekosistem, Petualangan, dan Obyek Vital Wisata Nasional di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (3/9).

Marsetio yang juga Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kalteng menambahkan, popularitas Tanjung Puting yang mendunia, menjadi modal utama untuk dijadikan sebagai ‘New Bali’ ke-11.

Selain itu, aksesibilitas pun sangat mendukung dengan adanya tiga bandara. Yaitu di Palangka Raya (ibukota provinsi), Pangkalan Bun (Kotawaringin Barat) yang paling dekat ke lokasi, Katingan dan Pelabuhan Kumai. Sementara untuk amenitas, banyak fasilitas hotel berbintang di Kota Pangkalan Bun.

Jika ditetapkan sebagai ‘New Bali’ ke-11, Tanjung Puting bisa melengkapi atraksi yang dimiliki di 10 New Bali. Yaitu lewat atraksi danau (Danau Toba-Sumut); atraksi pantai/bahari (Belitung-Babel, Tanjung Lesung-Banten, Kepulauan Seribu-DKI Jakarta, Mandalika-Lombok NTB, Pulau Komodo-NTT, Taman Nasional Wakatobi-Sulawesi Tenggara, dan Morotai-Maluku Utara); atraksi gunung (Gunung Bromo-Jatim); atraksi budaya (Candi Borobudur-Jateng), dan nantinya dilengkapi dengan atraksi hutan (TNTP-Kalteng).

“Usulan New Bali ke-11 ini merupakan satu-satunya yang ada di Pulau Kalimantan,” kata Marsetio.

Tanjung Puting sendiri akan kedatangan tamu internasional. Yaitu yachter peserta Wonderful Sail to Indonesia 2018. Para yachter akan singgah di Pelabuhan Kumai. Kemudian, mereka menggunakan perahu kelotok khas yang bisa digunakan sebagai tempat menginap (homestay) sambil berjalan menuju TNTP.

Untuk bisa menikmati hal ini, para wisatawan bahari harus mengeluarkan kocek sebesar Rp 1 hingga Rp 3 juta untuk penyewaan kelotok.

Pihak TN Tanjung Puting telah menyediakan 127 guide selama Wonderful Sail to Indonesia 2018 di Kumai. Sehingga para wisatawan bisa menikmati alam indah dan budaya Kumai secara maksimal.

Rekor Wisatawan
Kunjungan wisatawan ke TNTP di Kalteng sepanjang 2017 memecahkan rekor. Ini juga berdampak pada peningkatan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang meningkat pesat.

Berdasarkan data yang disampaikan Kepala Balai TNTP, Helmi, kunjungan ke TNTP sepanjang 2017 tercatat sebanyak 24.693 wisatawan. Terdiri 14.933 wisatawan mancanegara (wisman), dan 9.760 wisatawan nusantara (wisnus).

Tak heran dari destinasi wisata yang pernah dikunjungi tokoh semacam Bill Clinton dan Julia Robert, ini pun mencapai angka Rp 6.040.157.500 sepanjang 2017. “Angka ini memecahkan rekor tertinggi sebelumnya, yaitu Rp 4.670.125.461 pada 2016,” ujar Helmi.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi keseriusan para pemerintah daerah yang semangat mengembangkan potensi wisata di daerahnya.

“Diawali dengan komitmen orang nomor satu di daerah itu, maka semua program dengan mudah akan berjalan. Begitu pun sebaliknya. Karena tugas pemimpin itu menentukan arah dan mengalokasikan sumber daya,” ujar Arief. m-sms