Teror King Kobra Berlanjut, Masih Ada yang Berkeliaran

SAMPIT/tabengan.com – Warga perumahan Adhi Karya Jalan Tjilik Riwut Km 8 arah Sampit-Palangka Raya di Kecamatan Baamang, Kotawaringin Timur masih resah dengan adanya ular king kobra yang berkeliaran di kawasan perumahan tersebut, meski sebelumnya seekor sudah ditangkap pada Jumat (14/9) lalu oleh Yogianur (22), kurir JNE yang melintas di kawasan tersebut.

“Setelah ada seekor yang ditangkap hari Jumat (14/9) lalu, sehari setelahnya yaitu hari Sabtu (15/9), ada lagi seekor yang muncul di sekitar lokasi penangkapan ular yang pertama,” terang Dwi Setiawan, warga perumahan tersebut saat dikonfirmasi, Selasa (18/9).

Disampaikan Dwi, kemunculan ular king kobra tersebut sangat meresahkan mereka, apalagi kawasan tersebut masih dikelilingi semak belukar. Untuk mengantisipasi teror serangan ular king kobra tersebut, warga setempat memasang penerangan jalan. Pada malam hari jalan-jalan di kawasan perumahan lebih terang.

Selain ular king kobra, kata Dwi, warga setempat juga sering melihat ular jenis lain, seperti ular sanca. “Biasanya kalau ular yang lain seperti sanca tidak beracun. Namun kalau king kobra kan beracun dan ukurannya sangat besar, itu cukup menakutkan. Kita khawatir kalau sampai masuk ke dalam rumah,” lanjutnya.

Warga perumahan tersebut lalu membersihkan lingkungan, khususnya semak-semak tempat munculnya king kobra. Setelah terakhir kali terlihat pada Sabtu lalu, warga tidak lagi melihat kemunculan ular tersebut. Mereka berharap agar king kobra yang masih berkeliaran itu bisa segera ditangkap.

Sementara itu, Yogianur (22), kurir perusahaan ekspedisi penangkap king kobra, mengungkapkan, saat ini ular king kobra yang ditangkapnya tersebut masih dirawatnya. Rencananya ular berukuran sekitar 4 meter dan berat 15 kilogram tersebut akan diserahkan kepada komunitas pecinta reptil.

“Masih saya rawat ularnya, namun saat ini masih mogok makan, mungkin karena stres baru ditangkap. Makanannya kodok atau tikus,” ujarnya.

Yogi mengaku sebelumnya juga sudah memelihara ular, namun hanya ular kecil dan tidak beracun. “Saya ingin ular ini dirawat oleh ahlinya, makanya diserahkan ke komunitas reptil ini. Informasinya komunitas reptil dari Jakarta yang akan datang mengambil ular ini,” terang Yogi saat disambangi di kantornya, Selasa.

Yogi menjelaskan, king kobra yang ditangkapnya itu adalah jenis Hanah (Ophiophagus hannah) yang tidak menyemburkan racun.

Menurutnya, kobra yang berbahaya dan dapat menyemburkan racun adalah jenis Naja (naja sputatrix). “Kalau yang ditangkap ini jenis Naja, mungkin saya sudah buta,” ujarnya. c-arb