BRUSSELS/tabengan.com – Penyensoran Facebook membuat kampanye seorang politikus Belgia untuk pemilihan umum lokal menjadi lebih sulit karena nama panjangnya dianggap sebagai kata yang tidak pantas untuk digunakan dalam pendaftaran Facebook.
Luc Anus berharap dapat menggunakan jaringan media sosial untuk mengampanyekan ide-idenya dan menjaring suara dari para pemilih untuk membantunya mendapatkan posisi di dewan kota Lobbes, wilayah Wallonia, Belgia. Namun, penyensoran kata bahasa Inggris dari Facebook membuatnya tidak bisa menggunakan nama lengkapnya karena dianggap melanggar pedoman komunitas.
“Facebook tidak menerima nama saya,” kata Anus sebagaimana dilansir RT, Selasa.
Karena tidak bisa menggunakan nama keluarganya dan dengan semakin dekatnya waktu pemilihan yang akan digelar pada 10 Oktober, kandidat Partai Sosialis itu akhirnya mendaftar di Facebook dengan nama Luc Anu.
Anus sudah menjadi sasaran banyak lelucon di Belgia setelah foto-foto poster pemilihannya beredar online, membuat kampanye dan nama keluarganya menjadi perhatian orang-orang yang tinggal di luar Lobbes.
“Beberapa orang yang saya temui untuk pertama kalinya tidak percaya pada awalnya, tetapi mereka berhenti di sana,” katanya sebagaimana dilansir RT, Selasa (25/9/2018). Dia mengatakan bahwa dia “tidak pernah” berpikir tentang mengubah nama keluarga, bahkan ketika dia masih bersekolah.
Sebagian mendukung pendirian Anus yang tidak ingin mengubah nama keluarganya. Mereka memuji politikus muda itu karena bangga pada nama yang dimiliki.
“Kenapa dia harus mengganti nama keluarganya? Anda harus selalu bangga akan hal itu, ” kata salah satu pendukung.
Berdasarkan data terbaru catatan sipil Belgia, terdapat 49 orang dengan nama keluarga Anus yang hidup di negara itu, kesemuanya adalah penduduk wilayah Wallonia.o-zon