SAMPIT/tabengan.com – Ketua KONI Kotawaringin Timur (Kotim) H Halikinnor optimistis masalah tiga atlet bola volinya yang disebut berasal dari luar Kalteng akan terselesaikan.
“Tenryata itu hanya administrasi, tetapi tetap punya kita di Kotim. Kebetulan saja (mereka) ada di luar daerah. Mereka ini adalah putra daerah kita yang melaksanakan pendidikan di luar daerah,” jelas Halikinnor, saat rapat evaluasi di Aula Lantai II Setda Kotim, Selasa (25/9) malam.
Hal senada disampaikan Ketua PBVSI Kotim Prapto. Dia mengungkapkan memang ada sekitar 27 atlet bola voli yang dipersoalkan, termasuk di antaranya 3 orang dari Kotim.
“Terkait 3 atlet bola voli Kotim ini, mereka ini adalah putra daerah Kotim. Mereka sekolah SMA-nya di Kotim, bahkan ada salah satunya yang sejak SD dan SMP bersekolah di Kotim,” jelasnya.
Prapto mengaku, Rabu kemarin ia berangkat ke Palangka Raya untuk meluruskan masalah tersebut. “Kita optimistis 3 atlet kita ini tetap bisa bertanding di Porprov, karena kita bawa bukti bahwa mereka adalah putra daerah kita,” jelas dia.
Demi Sportivitas
Sementara itu, Ketua Umum KONI Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto melalui Ketua Bidang Pembinaan Prestasi CH Kadarismanto mengaku mengajukan surat keberatan terhadap beberapa daerah yang disinyalir menyewa atlet luar Kalteng. Itu dilakukan demi sportivitas di perhelatan Porprov.
“Kita ingin melihat hasil binaan atlet kita. Kalau sewa dari luar, kan bukan milik kita, pasti akan kembali ke daerah asalnya. Kalau atlet binaan sendiri apapun hasilnya tetap kita bangga. Sebenarnya ada atlet itu, hanya kita kurang rekrut dan pembinaan,” kata Kadarismasnto didampingi Ketua Harian Warda Rocky M Dahan, Rabu (26/9).
Menurut Kadarismanto, setiap KONI pasti memiliki anggaran untuk pembinaan atlet, sehingga untuk apa harus menyewa atlet untuk mewakili daerah di kejuaraan, mengapa tidak membina saja sendiri. Selama ini KONI Kota Palangka Raya sudah melakukan pembinaan dan ia berharap kabupaten lain bisa mengikutinya.
Dijelaskannya, daripada sewa atlet lebih baik itu uangnya digunakan untuk membina atlet. Ia juga menyayangkan ada atlet binaanya yang ingin membela daerah lain di Porprov ini. Ia pun tegas menolak menandatangani surat permohonan kepindahan. c-arb/yml