Borneo  

Banjarmasin Belum Krisis Air Bersih

BANJARMASIN/tabengan.com – Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menegaskan, daerahnya belum terdampak krisis air bersih dengan terjadinya intrusi air laut ke sungai Martapura yang menjadi jantung pengambilan air baku untuk diproduksi jadi air bersih.

“Pertama saya merespon adanya keluhan masyarakat tentang adanya kabar pembatasan penyaluran air bersih dari PDAM, ini disebabkan intrusi air laut ke sungai Martapura, tapi setelah saya cek langsung ke PDAM, tidak demikian adanya,” ujar Ibnu Sina di kantor PDAM Bandarmasih, kemarin.

Menurut dia, instrusi air laut di sungai Martapura memang benar terjadi, hingga menyebabkan intek pengambilan air baku untuk produksi PDAM di Sungai Bilu terpaksa dihentikan sementara, namun itu tidak signifikan mempengaruhi produksi, karena intek di Sungai Tabuk masih bisa berjalan.

“Kalau pun ada gangguan distribusi ke pelanggan atau masyarakat terhadap air bersih belakangan ini, itu banyak diakibatkan adanya pengerjaan pipa yang dilakukan PDAM, bukan karena kekurangan suplai atau produksi,” tuturnya.

Menuut keterangan yang didapatkan Ibnu Sina dari pihak PDAM, intrusi air laut ke sungai Martapura hingga mengakibatkan air begitu payau atau tingkat kadar keasinannya tinggi, hingga melebihi ambang batas di wilayah intek Sungai Bilu saja, tidak mencapai intek Sungai Tabuk.

“Kadarnya keasinan sungai Martapura di wilayah intek Sungai Bilu itu mencapai 1.700 miligram perliternya, padahal toleransinya hanya 250 miligram perliter untuk bisa diolah,” terangnya.

Karenanya, kata Ibnu Sina, pihak PDAM mengandalkan intek Sungai Tabuk satu-satunya untuk menyuplai air baku ke intek pengolahan air bersih di Jalan Pramuka dan jalan A Yani ini.

“Saya minta ketegasan tadi, apakah suplai air bersih dengan satu intek pengambilan air baku itu bisa mencukupi kesemua pelanggan, dinyatakan PDAM bisa, artinya masyarakat tidak prlu khawatir berlbihan,” tuturnya.

Namun demikian, Ibnu Sina menghimbau agar masyarakat bisa mengirit penggunaan air bersih termasuk tetap menyediakan penampungan, sebab tidak menuntut kemungkinan akan terjadi intrusi parah dan mengakibatkan kelangkaan air bersih.

“Sebab ini siklus pertiga tahun sekali terjadi intrusi air laut yang cukup parah ke sungai Martapura, jadi kita semua tetap waspada,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Bandarmasih Yudha Ahmadi memastikan produksi air bersih mencukupi kesemua pelanggan PDAM Bandarmasih yang mencapai 160 ribu lebih.

Menurut dia, memang ada sedikit pengurangan daya suplai air bersih akibat terhentinya pengambilan air baku di intek Sungai Bilu tersebut, yakni, dari biasa 1.700 meter kubik perjam, menjadi sekitar 1.600 meter kubik perjam.

“Karenanya suplai air bersih kepelangan memang tidak berlangsung selama 24 jam penuh, sehingga mumungkinkan wilayah pinggiran kurang kuat intensitas airnya,” tutur Yudha.

Dia berharap, akan ada hujan dalam minggu-minggu ini, sehingga intrusi air laut di sungai Martapura akan bisa berkurang, dan intek Sungai Bilu bisa dioperasikan lagi. ant