Unik  

Nikahi Diri Sendiri

OXFORD/tabengan.com – Seorang perempuan berusia 32 tahun asal Uganda baru-baru ini memutuskan untuk mengawini dirinya sendiri untuk menenangkan orang-orang terdekatnya yang selalu menanyakan kapan dia akan menikah dan berkeluarga.

Lulu Jemimah diterima di program pascasarjana untuk Creative Writing di Universitas Oxford pada 2017 dan memutuskan pergi ke Inggris karena tidak ada universitas di Uganda yang menawarkan program tersebut. Namun, meski berhasil diterima di universitas terkemuka dunia itu, Jemimah mengatakan bahwa orang-orang masih bertanya mengenai rencananya menikah.

“Kapan saya berencana untuk menikah, punya anak dan memulai sebuah keluarga,” tulisnya di laman GoFundMe yang dibuatnya sebagaimana dilansir Daily Inquirer, Selasa (9/10). “Mereka tidak bisa membayangkan apa yang membuat saya terjaga di malam hari bukanlah ketakutan untuk tidak pernah berjalan di lorong (gereja).”

Dia menceritakan bahwa ayahnya telah menulis pidato pernikahannya ketika dia baru berusia 16 tahun. Ibunya, sementara itu, sering berdoa agar dia menemukan suami yang baik.

“Saya memutuskan untuk menenangkan mereka semua,” Jemimah menjelaskan. “Saya menikah pada hari ulang tahun yang ke-32 dengan seseorang yang saya yakini akan menjagaku.” Orang itu adalah dirinya sendiri.

“Pernikahan adalah ekspresi cinta dan komitmen. Tapi bagi banyak orang di kampung, itu masih dianggap sebagai satu-satunya cara untuk menjamin keamanan finansial seorang wanita,” katanya.

Upacara pernikahan Jemimah hanya menghabiskan biaya USD2,62 (sekitar Rp40 ribu) untuk biaya transportasi ke lokasi acara. Gaun dan riasannya disewa oleh teman-temannya. Perhiasan yang dikenakannya juga merupakan pinjaman dan para tamu harus membayar ongkos mereka sendiri.

Bagi Jemimah, bukan ketidakadaan suami atau pasangan yang membuatnya khawatir, tetapi dana yang dia butuhkan untuk melanjutkan sekolahnya di Oxford. Dengan dana yang dikumpulkan dari publik, dia dapat membayar biaya kuliahnya di tahun pertama, tetapi dia masih membutuhkan biaya untuk tahun kedua.

“Saya harus mengajukan visa setiap enam bulan dan dengan setiap kesempatan saya berisiko ditolak dengan alasan ketidakmampuan keuangan,” ungkapnya. “Saya memiliki satu tahun lagi untuk kuliah dan saya harus datang dengan sisa uang kuliah dan biaya kuliah sebesar 10.194,00 poundsterling.”

Dia berharap bisa kembali mengumpulkan biaya kuliah dari kebaikan dan dukungan publik seperti yang didapatnya sebelumnya. Dia masih membutuhkan beberapa ribu poundsterling lagi sampai targetnya tercapai.o-zon