PONTIANAK/tabengan.com – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji ternyata kurang sepakat dengan penggunaan nama Kijing untuk pelabuhan internasional yang tengah dibangun di Kabupaten Mempawah.
“Saya minta pemerintah Kabupaten Mempawah agar dapat mengubah nama Pelabuhan Kijing yang sedang dibangun di Kabupaten Mempawah menjadi nama Tanjung Pura. Kata kijing dalam bahasa Jawa adalah batu nisan. Bagusnya diganti saja menjadi Tanjung Pura,” kata Sutarmidji, di Pontianak, kemarin.
Dikatakannya, penggantian nama pelabuhan di Kabupaten Mempawah ini memang sangat beralasan. Pertimbangan lain pelabuhan-pelabuhan di Pulau Jawa telah memakai nama Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Mas dan Tanjung Perak, maka di Kalbar harus pakai nama Tanjung Pura.
“Mudah-mudahan bisa diubah nama pelabuhannya,” tuturnya.?Kemudian, Gubernur Kalbar juga meminta kepada Bupati Mempawah agar proses pembangun pelabuhan tersebut dapat dipantau terus, karena keberadaan pelabuhan di Kabupaten Mempawah itu sangat penting bagi Provinsi Kalbar.
“Saat ini, hasil alam di Kalbar banyak diekspor lewat pelabuhan-pelabuhan yang diluar Kalbar. Mudah-mudahan, secepatnya pelabuhan itu jadi agar bisa memacu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kalbar,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Mempawah Gusti Ramlana juga menyambut baik dan setuju dengan Gubernur Kalbar dalam mengubah nama Pelabuhan Kijing menjadi Pelabuhan Tanjung Pura.
“Penggunaan nama ini akan lebih bermakna sejarah dan memotivasi semangat. Nanti kita akan kolaborasi dengan nama-nama sejarah yang ada di Kabupaten Mempawah,” kata Gusti Ramlana.
Dikatakannya, pembangunan pelabuhan di Kabupaten Mempawah ini juga merupakan satu tugas yang selalu disikapi oleh Pemkab Mempawah sejak awal pembangunan 4 tahun lalu.
“Alhamdulillah, proses pembangunan pelabuhan ini sampai saat ini masih sedang berlanjut dalam rangkah penempatan kawasan ekonomi khusus,” ujarnya.
PT Pelindo II tengah membangun pelabuhan berskala internasional di Kabupaten Mempawah, Kalbar, yang diberi nama Pelabuhan Kijing. ant
