PALANGKA RAYA/tabengan.com – Petani di Kelurahan Tumbang Rungan, kota Palangka Raya, mulai merasakan dampak naiknya permukaan Sungai Kahayan. Perkebunan karet milik warga menjadi terendam air. “Sudah beberapa hari ini kebun karet kami terendam air dan sampai hari ini ketinggian air masih terus bertambah,” ungkap seorang petani karet, mama Santi, Senin (26/11).
Sehari-hari mama Santi bekerja menyadap karet. Namun kini air sungai merendam perkebunan miliknya, Ia tidak bisa lagi menyadap karet. Ini dialami semua petani karet di daerah itu. “Itu mata pencaharian kami, jadi kami terganggu sekali,” bebernya. Harga karet saat ini Rp6 ribu/Kg. Mama Santi tak lagi berladang. Sebab setiap tahun selalu terendam air.
“Karet ini salah satu mata pencaharian saya, jadi tidak ada pilihan lain lagi mencari uang. Mau berladang, banjir bikin padi rusak, begitu juga dengan berkebun sayur,” katanya. Naiknya air Sungai Kahayan ini selalu terjadi setiap tahun dan cukup merepotkannya. Untuk pergi ke kebun saja kesulitan, apalagi menyadap karet.
Di samping merendam kebun karet, banjir juga merendam pemukiman warga di bantaran sungai. “Semoga saja airnya cepat surut karena kalau naik terus pasti akan merusak kebun warga,” harapnya.
Kendatipun demikian, Ia bersyukur karena pemerintah telah melakukan perbaikan jalan di kelurahan tersebut sehingga jalan atau akses satu-satunya menuju ke kota Palangka Raya bisa dilewati dengan baik kendatipun dalam keadaan banjir. m-ybs