SAMPIT/tabengan.com – Tim Rescue SKW II BKSDA Kalteng bersama Orangutan Foundation Internasional (OFI), anggota Manggala Agni Sampit dan petugas Ditpolair Polda Kalteng, melumpuhkan seekor orangutan besar berusia sekitar 30 tahun dengan tembakan bius, karena kerap merusak dan memakan buah-buahan di kebun milik warga Dusun Remiling, Desa Ganepo, Kecamatan Seranau, Kotawaringin Timur, Selasa (27/11).
Komandan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit, Muriansyah mengungkapkan, upaya evakuasi dilakukan karena adanya laporan dari Kepala Desa Ganepo terhadap gangguan orangutan di wilayahnya.
“Setelah menerima laporan tersebut, kami langsung melakukan observasi dan evakuasi di desa tersebut,” terang Muriansyah.
Dia menyampaikan, pihaknya menerima laporan gangguan orangutan dari Kades Ganepo pada Minggu, 19 November 2018. Menindaklanjuti laporan tersebut, BKSDA Pos Sampit melakukan observasi, Senin (26/11), di kebun tersebut. “Setelah dilakukan observasi, ternyata orangutan tersebut masih berada di lingkungan kebun. Karena di kebun itu banyak buah-buahan milik warga,” jelas Muriansyah.
Selanjutnya, Selasa (27/11), tim Rescue SKW II BKSDA Kalteng bersama OFI dan dibantu anggota Manggala Agni Sampit serta anggota Polair Polda Kalteng melakukan evakuasi, hingga akhirnya berhasil diamankan dan dibawa ke Pangkalan Bun. Untuk melumpuhkan orangutan tersebut, sedikitnya ada 2 tembakan bius yang dilakukan petugas.
Tembakan bius pertama dilakukan pada saat orangutan tersebut berada di kebun warga. Saat itu, orangutan tersebut langsung terbius oleh obat bius yang ditembakkan. Namun saat dibawa ke daerah pemukiman warga, ternyata efek obat bius berakhir dan orangutan tersebut mulai sadar kembali, sehingga petugas pun langsung menembakkan obat bius ke tubuh orangutan tersebut.
“Karena jarak antara dusun dan tempat evakuasi sangat jauh, orangutan tersebut sempat hendak siuman, sehingga petugas langsung menembakkan obat bius kedua kalinya,” kata Muriansyah.
Orangutan yang dievakuasi berjenis kelamin jantan, dengan berat 87,7 kilogram. Saat observasi yang dilakukan BKSDA Pos Sampit, yang terlihat di sekitar lokasi hanya satu ekor, sedangkan selama proses evakuasi berlangsung, kondisi orangutan tersebut dalam keadaan sehat. c-arb