JAKARTA/tabengan.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar seluruh pelaku penembakan di Trans Papua ditangkap. Selain itu, Jokowi ingin kejadian tersebut ditumpas hingga ke akarnya.
“Saya juga telah memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap seluruh pelaku tindakan biadab dan tidak berperikemanusiaan tersebut,” kata Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (5/12).
“Kita akan tumpas mereka sampai akar-akarnya,” tegasnya.
Jokowi menjelaskan, dia telah mendapat laporan terbaru dari Panglima TNI terkait penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua tersebut.
“Saya telah mendapatkan laporan terbaru dari Panglima TNI yang saat ini sudah berada di Papua dan Kapolri mengenai dugaan penyerangan dengan penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua yang telah mengakibatkan gugurnya para pekerja yang tengah bertugas membangun jalan Trans Papua,” tutur Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 31 pekerja jembatan Trans Papua tewas ditembak. Setelah itu, pelaku menyerang Pos TNI Yonif 755/Yalet di Mbua, Nduga, sehingga menyebabkan satu anggota TNI tewas dan satu terluka.
20 Tewas
Sementera itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan bahwa jumlah korban yang tewas akibat ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua. Tito mengatakan jumlah yang tewas dalam kejadian itu 20 orang.
“Informasi sementara (yang tewas) 20,” kata Tito saat jumpa pers di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu.
Tito menjelaskan, dari 20 orang itu, 19 merupakan pekerja, sementara satu orang lagi anggota TNI. “Sebanyak 19 orang merupakan pekerja dan 1 anggota TNI yang gugur,” katanya.
Tito juga menjelaskan pembunuhan terhadap 20 orang itu dilakukan setelah 1 Desember 2018. Tanggal 1 Desember merupakan tanggal ‘sakral’ bagi KKB tersebut.
“Karena setelah mereka tanggal 1 (Desember) melakukan pembunuhan secara biadab. Setelah itu, mereka menyerang pos TNI di Mbua. Sebenarnya pos ini didirikan untuk menjaga para pegawai tadi,” katanya.
Dia juga mengatakan, saat penyerangan itu, jumlah kekuatan pengamanan yang ada di kamp pekerja itu sebanyak 21 orang. Namun 1 tewas akibat penyerangan itu. “Kekuatan 21 orang. Ini diserang. Mereka mundur,” kata Tito.d-com/o-zon