PALANGKA RAYA/tabengan.com – Peluncuran daging ayam beku oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalteng, Selasa (4/12), langsung direspons pasar. Sayangnya, respons itu justru kurang bersahabat. Harga ayam potong ras di pasar di Palangka Raya justru langsung naik. Ini justru agak ironi, sebab program daging ayam beku ditujukan untuk menekan harga daging ayam di pasar yang sering melonjak menjelang hari raya.
“Sudah sejak kemarin (Selasa) sore mas, harga daging ayam ini mulai naik. Padahal saat pagi hari harganya masih lebih murah,” ucap salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Besar Palangka Raya, mama Ipah, Rabu (5/12). Ia mengungkapkan, pada Selasa pagi, harga daging ayam masih Rp35 ribu/kg. Pada Selasa siang, TPID meluncurkan daging ayam beku dengan harga Rp34 ribu/kg. Pada sore hari, harga daging ayam di pasar langsung naik menjadi Rp38 ribu/kg.
Apakah kenaikan ini ada hubungannya dengan peluncuran daging ayam beku yang terlampau mahal? “Saya hanya menjual mas, jadi kurang begitu tahu soal itu. Tapi biasanya memang selalu naik saat akhir tahun,” ungkap mama Ipah, saat ditanyai wartawan.
Kenaikan harga ayam secara tiba-tiba ini, diakui mama Ipah, membuat para pembeli menjadi kaget. “Pembeli sempat kaget, karena ketika paginya membeli dengan harga murah. Namun saat sorenya sudah berubah harganya,” tambahnya. Meski harga ayam naik, namun harga hati ayam masih normal. “Harga hati ayam masih dijual seperti biasanya, Rp 10 ribu tiga potong,” katanya. m-ybs