Warga Buntut Bali Butuh Gedung SMK

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Pelaksanaan masa reses per kelompok di dapil masing-masing telah usai. Namun banyak aspirasi yang menjadi catatan kalangan DPRD Provinsi, ketika turun ke lapangan, belum lama ini.

Menurut wakil rakyat dari Dapil I yang meliputi Palangka Raya, Katingan, dan Gunung Mas Ergan Tunjung pihaknya menyempatkan diri berkunjung ke Desa Buntut Bali, Kecamatan Pulau Malan, Kabupaten Katingan.

Dalam kegiatan itu pihaknya bertemu secara langsung perangkat kecamatan, desa, serta masyarakat setempat. “Kita bertemu Camat dan disampaikan beberapa keinginan, seperti perlunya SMK di Kecamatan Pulau Malan,” ujarnya kepada Tabengan, ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/12).

Bahkan warga telah menyediakan lahan seluas 2,5 Ha, untuk pembangunan sekolah tersebut. Kondisi itu membuktikan betapa tingginya kepedulian pemerintah kecamatan dalam meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat setempat.

Selain itu ada juga usulan dari masyarakat yang kebanyakan soal lini pendidikan. Seperti adanya harapan pengadaan perpustakaan sekolah untuk Sekolah Dasar (SD).

Memang, ucap dia, hal semacam itu mesti mendapat respon dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab), dimana kewenangan untuk SD dan SMP masih berada di lingkup tersebut. Sementara untuk SMA sendiri, berada pada kewenangan lingkup provinsi untuk saat ini.

Lalu disektor lainnya ada juga usulan dari Kades setempat, menyangkut transmigrasi. Keluhannya sebut saja belum adanya penyerahan sejak 2006 hingga saat ini, sehingga membuat pihaknya bertanya-tanya terkait aset.

“Mereka bingung dengan belum adanya penyerahan sehingga ini asetnya siapa, baik kabupaten, provinsi atau pusat, karena tidak ada kejelasan,” ujar legislator senior dari PKPI tersebut.

Maka untuk itu pihaknya berharap persoalan ini mesti ditindaklanjuti dan perlu ada penjelasan yang transparan, agar masyarakat tidak bingung dalam menanggapi hal itu.

Apalagi di kawasan itu terdapat 200 Kepala Keluarga (KK), yang sudah menetap. Bahkan kondisi itu juga terkait dengan akses jalan, yang juga membutuhkan perhatian.

Ergan juga menambahkan aspirasi lain juga terkait Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), yang belum terlaksana secara maksimal. Kendala yang dihadapi seperti jaringan yang tidak optimal, sehingga berdampak pada pelaksanaan ujian.

Permasalahan itu juga harus tindaklanjuti dikarenakan pentingnya ujian berbasis komputer, yang saat ini sudah digencarkan diberbagai daerah. “Masalah listrik juga jadi keluhan karena optimalisasinya belum merata, namun kita tahu persoalan tersebut tidak hanya terjadi di Katingan saja, tapi juga di sebagian wilayah Kalteng lainnya,” ujarnya mengakhiri. drn