AUSTRALIA/tabengan.com – Warga kota Cairns di Queensland, Australia, terpaksa mengungsi. Mereka meninggalkan rumah bukan karena bencana alam, tapi tidak tahan dengan bau bangkai flying foxes (kalong) yang mati akibat gelombang panas tak tertahankan.
Sejumlah laporan menyebutkan ribuan kalong yang sedang bergelantungan di pohon-pohon di sekitar kota Cairns banyak yang mati berjatuhan pada Senin (10/12) lalu.
Bangsa kelelawar, tapi berukuran raksasa, itu mati akibat tidak tahan dengan suhu di wilayah Queensland yang meningkat hingga di atas 40 derajat Celcius.
Menurut para ahli hewan, mamalia yang aktif di malam hari itu tidak dapat mempertahankan suhu internal tubuhnya lebih dari 40 derajat.
Karena tidak menemukan cara untuk mendinginkan tubuhnya, organ mereka mulai tidak berfungsi, sehingga mengakibatkan kematian.
Penyelamat satwa liar bekerja sepanjang waktu menolong kalong-kalong yang masih bisa bertahan hidup.
Menggunakan semprotan dan kain basah, mereka berusaha mendinginkan tubuh mamalia terbang yang tak berdaya itu.
Namun, karena jumlah kalong yang terlalu banyak, usaha para penyelamat satwa liar tidak memberikan pengaruh signifikan. d-cd