PALANGKA RAYA/tabengan.com – Polemik antara Kalteng Putra dan Sandi Sute akhirnya selesai, setelah sang pemain datang ke Palangka Raya untuk meminta maaf secara langsung kepada masyarakat Kalimantan Tengah. Permintaan maaf ini dilakukan di kediaman Agustiar Sabran, selaku pemilik klub Kalteng Putra, Senin (7/1) sekitar pukul 17.00 WIB
Didampingi manajer dan istri, Sandi menyampaikan permintaan maaf di hadapan Agustiar disaksikan oleh Sigit Wido, mantan Asisten Manajer Kalteng Putra di Liga 2 2018. Permintaan maaf ini tidak hanya untuk masyarakat Kalteng, tetapi juga untuk Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dan pemilik klub.
“Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Kalteng, Gubernur dan CEO Kalteng Putra, semoga ini menjadi pelajaran bagi saya ke depannya. Ini keteledoran buat saya, ini bukan kesalahan dari pihak Persija maupun Kalteng Putra, tapi ini benar-benar kesalahan saya. Jadi saya datang untuk minta maaf dan alhamdulillah diberikan (maaf),” kata Sandi.
Permasalahan ini Sandi jadikan sebagai pembelajaran ke depannya untuk lebih baik lagi. Ia mengaku teledor. Selain itu, musibah tsunami yang menerpa Palu, kampung halamannya, mengganggu konsentrasi dan lupa kalau di klub Persija masih ada kontrak setahun lagi hingga akhir 2019. Ia juga tetap menyatakan keinginannya untuk memperkuat Kalteng Putra di lain kesempatan.
Sehari setelah menandatangani kontrak, pihak Persija mengaku Sandi masih terikat kontrak, sementara ia sudah menandatangani kontrak di atas meterai 6.000 sebagai pemain Kalteng Putra di Liga 1 2019. Selain itu, pemain kelahiran Palu ini juga sudah diberikan uang tanda jadi kontrak 50 persen dari nominal kontrak.
Pada saat menyampaikan permintaan maaf, Sandi juga mengembalikan uang tanda jadi sebanyak 50 persen tersebut, nominalnya Rp475 juta. Uang tersebut diserahkan kembali kepada pihak manajemen Kalteng Putra.
Sementara itu, Agustiar Sabran menyampaikan sudah memaafkan Sandi dan menghargai niat baiknya tersebut. Ia pun merasa terganggu beberapa hari ini dengan isu Kalteng Putra membajak pemain tim lain.
“Saya maafkan dia (Sandi) karena sudah datang baik-baik untuk meminta maaf, saya juga terganggu beberapa hari ini, di-bully hampir seluruh Indonesia karena dikira membajak pemain tim lain. Tidak ada manusia yang sempurna, permintaan maafnya saya terima dengan syarat Sandi membuka lagi ke media sosial menyampaikan maafnya atas kesadaran sendiri,” ujar Agustiar.
Setelah Sandi secara resmi meminta maaf, Agustiar mengaku permasalahan sudah selesai. Ia juga tidak menutup pintu bagi sang pemain, jika memang ke depan ingin memperkuat Kalteng Putra. Bisa saja ada kerja sama untuk sama-sama mengangkat tim Kalteng Putra di tingkat nasional.
Menurut Agustiar, sepakbola sebenarnya bukan untuk mencari musuh ataupun masalah, sebaliknya untuk mencari teman, menjalin kekeluargaan dan ajang silaturahmi. Ia pun sudah melupakan permasalah ini dan fokus membangun tim Kalteng Putra untuk mengarungi Liga 1 2019 dan meraih juara, bukan sebagai pelengkap saja. yml