SAMPIT/tabengan.com – Misteri penyebab kemarian Yulianus Tanarubun, seorang anak buah kapal (ABK) KM Senja Papua yang jasadnya ditemukan tewas di kapal tersebut akhirnya terungkap.
Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan oleh tim dokter forensik RSUD dr Doris Sylvanus yang dipimpin oleh dr Ricka Brilianty Zaluchu mengungkapkan, bahwa korban tewas akibat serangan jantung.
Autopsi dilakukan pada Selasa (15/1) sore. Dari hasil otopsi ditemukan adanya pembengkakkan organ dalam, pelemakan, perubahan warna yang tidak lazim dan penyempitan syaraf.
“Jantung korban mengalami pembesaran, ada pelemakan disekitaran jantung yang membuat arteri mengalami penyemputan. Arteri itu adalah pembuluh utama yang mengalirkan darah ke otot jantung. Jantung korban juga berubah warna menjadi kecoklatan,” sebut dr Ricka yang didampingi Kapolsek KPM Iptu Irfan Ali Reza, Rabu (16/1).
Menurutnya, dari pemeriksaan awal bagian luar tubuh korban ditemukan adanya pembiruan di kuku jari tangan dan bibir, lebam dibagian kepala kiri akibat benturan dan ada garis asimetris di wajah kiri korban.
Selain itu, perut korban juga mengalami pembengkakkan dan organ hati korban juga mengalami pembesaran yang diperkirakan akibat sering mengonsumsi minum-minuman berlakohol. Dari kondisi tersebut, disimpulkan bahwa korban meninggal dunia akibat serangan jantung.
“Saat terserang penyakit, korban terjatuh hingga kepala dan wajah terbentur ke lantai kapal,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Yulianus Tanarubun (42), sorang anak buah kapal (ABK) KM Senja Papua yang sedang tambat di perairan Sungai Mentaya, Kabupaten Kotawaringin Timur, ditemukan tewas, Senin (14/1) sekitar pukul 19.30 WIB.c-arb