Ekobis  

Harga Daging Ayam Diharapkan Selalu Stabil

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Setelah mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, kondisi harga daging ayam potong di kota Palangka Raya semakin menurun hingga mencapai Rp 38 ribu/Kg. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Peternakan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Kalteng, Paturrahman Selasa, (22/01).

Dibeberkannya, kondisi harga daging ayam potong yang sedang menurun saat ini harus dijaga stabilitasnya. Hal tersebut bertujuan agar harga daging ayam tersebut jangan sampai naik terlalu tinggi dan jangan sampai turun terlalu jauh.

“Sekarang secara perlahan harga daging ayam sudah mulai turun, namun stabilitas harganya harus tetap dijaga,” beber Patur.

Dikatakan Patur, jika harga daging ayam kembali naik maka akan menyebabkan inflasi, namun jika harga turun begitu jauh maka yang terjadi adalah para peternak akan mengalami kerugian.

“Kalau harganya naik tentu akan merugikan, tetapi ketika harganya turun namun tetap stabil itu baik, tetapi jika harganya turun sangat jauh akan menyebabkan peternak mengalami kerugian,” kata Patur.

Paturpun mengungkapkan, jika seandainya harga daging ayam di kandang mencapai di atas 20 ribu per kg maka peternak masih bisa memperoleh keuntungan. Tetapi, jika harganya turun menjadi Rp. 19 ribu/Kg maka akan menyebabkan para peternak merugi.

“Dalam beternak itu tentu ada perhitungannya, untuk pakan, perawatan, dan lain- lain, kalau harga daging ayam terlalu murah peternak akan merugi,” jelas Patur.

Sementara itu, saat ini sedang dilakukan pengisian bibit- bibit ayam di kandang penyangga. Hal tersebut dilakukan untuk membantu pasokan daging ayam untuk wilayah Kalteng, terlebih saat harga komoditas tersebut sedang melambung.

“Untuk di kandang penyangga, saat ini sedang dilakukan pengisian bibit- bibit ayam untuk kebutuhan masyarakat Kalteng,” imbuh Patur.

Disamping itu, ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk mulai secara perlahan melirik usaha di bidang peternakan. Hal tersebut dikarenakan oleh peluang bisnis di bidang tersebut sangatlah besar.

“Di Kalteng ini, peluang bisnis peternakan masih sangat terbuka lebar, jadi hendaknya masyarakat mulai melirik bisnis tersebut,” tandas Patur.

Iapun juga menilai bahwa masyarakat di daerah- daerah pasti memiliki lahan yang cukup luas. Dengan bermodal lahan yang cukup luas itulah, masyarakat bisa untuk memulai bisnis peternakan tersebut sehingga masyarakat tidak hanya menggangtungkan hidup dari hasil bumi saja.

“Masyarakat di daerah-daerah tentu memiliki tanah yang cukup luas, nah itu sudah merupakan suatu modal besar untuk berbisnis dalam bidang peternakan,” pungkas Patur. M-ybs