PANGKALAN BUN/tabengan.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat akan memindahkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus nelayan di Desa Kubu, Kecamatan Kumai ke Desa Keraya. Itu setelah 150 nelayan pesisir menyampaikan aspirasi yang diterima langsung Bupati Kobar Hj Nurhidayah dan Wakil Bupati Ahmadi Riansyah, Kapolres AKBP Arie Sandy ZS, Pj Sekda Suyanto dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Rusliansyah, Senin (28/1) sore.
“Alhamdulillah kami tadi telah berdiskusi dengan perwakilan nelayan, yang diinginkan para nelayan bukan masalah suplai tetapi pengelolaannya saja harus dipisahkan antara yang bersubsidi dan non bersubsidi. Selama ini dijadikan satu di SPBU di Desa Kubu,” kata Bupati.
Menurut Bupati, untuk kuota yang disuplai oleh Pertamina tidak masalah, hanya pengelolaan khusus SPBU khusus solar bersubsidi pindah ke Desa Keraya dan pihak Pertamina sudah menyetujui, tinggal administrasinya saja.
“Kita sudah membentuk tim untuk menangani masalah ini yang diketuai oleh Wakil Bupati. Sebagai bentuk permohonan pemindahan itu, diharapkan masyarakat membuat surat pernyataan yang ditandatangani bermaterai. Pemkab Kobar hanya memfasilitasi, masalah pendistribusian tetap Pertamina, Alhamdulillah tadi ibu langsung komunikasi dengan pihak Pertamina Balikpapan dan menyetujui,” kata Nurhidayah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kobar Rusliansyah mengatakan kebutuhan BBM bersubsidi untuk nelayan yang didistribusikan oleh Pertamina sebanyak 70 KKL.
“Yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi itu untuk nelayan yang memiliki kapal di atas 3 GT dengan pembagian per 3 trip, dengan jumlah liter mulai 5 sampai 80 liter per tripnya. Awalnya kami menawarkan tempat pengelolaannya di TPI Kumai dan Desa Keraya, karena TPI Kumai memang sibuk sehingga diputuskan Desa Keraya sebagai tempat khusus BBM bersubsidi. Kami menunggu surat pernyataan dari nelayan ke dinas,” ujar Rusliansyah.
Fendi, seorang nelayan asal Desa Kubu kepada Tabengan mengatakan selama 2 bulan ini kesulitan mendapatkan solar yang mengakibatkan para nelayan tidak bisa mencari ikan.
“Kami sudah cukup sabar, meski ada SPBU khusus solar bersubsidi di tempat kami ini, tapi solar langka. Padahal, jatah dari Pertamina cukup untuk kebutuhan kami, sehingga kami merasa pengelola kurang transparan. Kami sangat bersyukur setelah bertemu dengan Bupati dan Wakil Bupati tadi disetujui permohonan kami agar dipindah ke Desa Keraya SPBU khusus solar bersubsidi,” ujar Fendi.c-uli