CARACAS/tabengan.com – Di tengah krisis yang melanda negaranya, Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah menolak bantuan kemanusiaan yang dikirimkan pemerintah Amerika Serikat. Maduro menegaskan bahwa rakyatnya bukan pengemis.
Penolakan itu disampaikan Maduro sehari setelah truk-truk yang disebut mengangkut bantuan makanan dan obat-obatan tiba di Cucuta, kota perbatasan Kolombia.
“Venezuela tidak akan mengizinkan pertunjukan… bantuan kemanusiaan karena kita tidak mengemis dari siapapun,” kata Maduro dalam konferensi pers, seraya menambahkan bahwa bantuan tersebut sebaiknya diberikan kepada warga miskin Kolombia karena rakyatnya bukan “pengemis.’
“Venezuela tidak menderita krisis kemanusiaan yang dibuat oleh Washington selama empat tahun terakhir untuk menjustifikasi intervensi di negara kita,” imbuhnya seperti dilansir media Press TV, Sabtu (9/2).
Venezuela tengah dilanda krisis politik dalam beberapa pekan terakhir, dengan oposisi menyalahkan Presiden Maduro atas buruknya perekonomian, hiperinflasi dan kekurangan bahan-bahan pokok di negara tersebut.
Krisis politik di negara Amerika Selatan itu makin parah pada 23 Januari lalu, ketika tokoh oposisi Juan Guaido memproklamirkan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela. Presiden AS Donald Trump dengan cepat menyatakan dukungan untuk Guaido, sebuah langkah yang menimbulkan kemarahan pemerintah Venezuela.
Selain AS, Kanada, Australia dan beberapa negara-negara Amerika Latin juga ikut mengakui Guaido, yang berupaya melengserkan Maduro secara paksa agar dirinya bisa membentuk pemerintah transisi dan menggelar pemilu.
Beberapa hari lalu, negara-negara Eropa juga beramai-ramai mendukung Guaido sebagai presiden sementara Venezuela. Spanyol, Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, Austria, Swedia dan Denmark menyampaikan pengakuan nyaris bersamaan pada Senin (4/2) waktu setempat.
Adapun Rusia dan China yang telah mengucurkan investasi dan pinjaman hingga miliaran dolar AS terhadap Venezuela, terang-terangan mendukung pemerintahan Maduro. d-com