BANJARMASIN/tabengan.com – Untuk melengkapi alat kesehatan (Alkes) penunjang Rumah Sakit Sultan Suriansyah, Pemko Banjarmasin harus mencari modal tambahan. Budget Rp23 miliar yang disiapkan masih tak cukup, karena, nilai belanjanya diperkirakan mencapai Rp60 miliar.
Saat ini, yang bisa dilakukan Pemko harus memastikan efisiensi dalam berbelanja. Hanya membeli alkes vital untuk operasional rumah sakit. Apalagi dalam waktu dekat, tak akan ada suntikan dana, bahkan dari Pemprov.
“Mana bisa dibantu ketika belum beroperasi. Bantuan sendiri pun mengacu tepat tidaknya bantuan tersebut,” kata Kadinkes Kalsel, Muslim.
Menurutnya, Pemprov bisa membantu ketika rumah sakit itu sudah beroperasi dan terakreditasi. “Kalau terkait kebutuhan masyarakat, bisa saja dibantu, tapi saat ini belum ada anggaran ke sana,” tambah Muslim.
Pemko sendiri menarget rumah sakit akan beroperasi mulai 24 September nanti, bertepatan dengan Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-493.
Selain harus mengeluarkan biaya untuk alkes, Pemko juga mesti membiayai pembangunan tahap III rumah sakit tersebut. Uang yang dikeluarkan mencapai Rp78 milir.
Untuk melengkapi sisa alkes nanti, selain berharap pada APBD perubahan, Pemko juga mengincar dana DAK dari Kementerian Kesehatan. Mereka juga mengharap suntikan dari Pemprov Kalsel.
Alkes adalah bagian penting untuk operasional rumah sakit. Tanpa kelengkapannya, mustahil beroperasi. Selain itu, juga salah satu syarat untuk mendapat akreditasi dari Kementerian Kesehatan.
Plt Kadinkes Banjarmasin, Lukman Hakim mengatakan, ketika alkes sudah terpenuhi, dan bangunan rawat inap rampung, maka izin operasional pun akan dikantongi.
“Untuk bangunan tahap III tak banyak alkes yang diisi, karena sesuai fungsinya hanya rawat inap. Paling sistem komunikasi yang menghubungkan ke dua IGD dan Poliklinik,” terangnya. pr-com