PALANGKA RAYA/tabengan.com – Tahun Ajaran baru sebentar lagi akan dimulai. Namun penjualan baju seragam di kota Palangka Raya masih sepi pembeli. Hal ini lantaran masyarakat masih menantikan momen Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. “Saat ini masih sepi penjualan seragam, kan baru-baru aja pengumuman kelulusan dan aktivitas sekolah juga masih belangsung,” kata Hani, salah seorang pedagang kelengkapan sekolah di Jalan Seth Adjie kota Palangka Raya, saat ditemui Tabengan pada Senin (27/5).
Menurutnya, penjualan baju seragam akan ramai sepekan sebelum tahun ajaran baru dimulai. Setiap tahunnya selalu terjadi peningkatan permintaan yang signifikan. “Untuk seragam sekolah umumnya tinggi permintaan pada awal tahun masuk sekolah saja, dengan otomatis omset pun meningkat bisa dua hingga tiga kali lipat dibandingkan hari-hari biasanya,” ungkapnya.
Hani mengungkapkan, saat ini orangtua siswa masih fokus untuk penerimaan siswa baru di sekolah favorit masing-masing. Ditambah lagi, beberapa pekan mendatang sudah masuk libur lebaran, dimana orangtua siswa ingin berlibur dahulu sebelum tahun ajaran dimulai. “Setelah lebaran ini baru banyak yang beli baju seragam baik SD, SMP maupun SMA karena kan hanya beberapa minggu saja sebelum tahun ajaran baru dimulai,” jelasnya.
Wahyu, salah seorang penjahit baju seragam sekolah di Jalan Jati mengutarakan, baru beberapa orangtua pesan untuk menjahitkan baju seragam sekolah anaknya. Itupun hanya dari sekolah swasta, bukanlah sekolah negeri.
“Ini saja hanya ada dua pasang yang saya jahit karena saat ini kan momen menantikan lebaran. Wajar saja untuk pesanan jahit seragam sekolah sangat sepi,” bebernya. Walaupun pemesanan jahitan untuk baju seragam sekolah masih sepi, namun demikian yang menjahitkan baju untuk lebaran mulai banyak.
“Saya harus dibantu dengan istri untuk menjahit pesanan konsumen, kebanyakan baju lebaran untuk keluarga. Untuk pendapatan sendiri meningkat 50 persen dari hari normal biasanya, bisa untuk menutupi sepinya order baju seragam sekolah,” ucapya. m-sda