Harga Karet Tembus Rp18.000

PURUK CAHU/tabengan.com – Para petani di Kabupaten Murung Raya (Mura) mulai bergairah mengelola perkebunan karet. Pasalnya, harga karet dalam beberapa pekan terakhir ini mulai membaik, walaupun masih bervariasi oleh para pembelinya.

“Hal itu berdasarkan hasil penelusuran kami ke Ketua UPPB Ruslan di Sempango yang menyebutkan harga mengalami kenaikan bisa mencapai Rp18.000, akan tetapi tingkat kekeringan karetnya harus 100 persen. Untuk karet petani di Murung Raya ini para pengepul hanya berani membeli karet sekitar Rp8.000 per kilogram (kg),” ujar Yanette Sarah, Kepala Bidang Perkebunan di Distanakan Mura, kepada Tabengan, baru-baru ini.

Dikatakan, pengepul (UPPB) di Mura berani membeli karet dengan harga Rp8.000 dikarenakan tingkat kekeringan karet yang ada hanya 40-50 persen, karena karet yang ada hampir seluruhnya direndam terlebih dahulu oleh petani karet baru dijual ke pengepul (UPPB).

Tidak hanya di UPPB Sempango, kata Yanette, ada beberapa tempat lagi sempat terpantau rata-rata mengalami kenaikan dari harga sebelumnya Rp5.000-6.000/kg menjadi Rp8.000-18.000/kg.

Ia berharap kenaikan harga ini menjadi awal perbaikan harga karet masyarakat di Kabupaten Mura, sehingga geliat perekonomian yang selama ini lesu bagi masyarakat bisa kembali bergairah lagi.

“Di bidang perkebunan ini kami melakukan pembinaan pada Unit Pengelolaan Permasalahan Bokar (UPPB). Oleh sebab itu, kami selalu menghubungi mereka apabila ada informasi penurunan atau kenaikan harga. Apakah info tersebut resmi atau hoaks, tetapi pada kenyataannya memang benar ada kenaikan harga,” ungkapnya.

Sementara harga karet kering yang biasa dipantau melalui SMS, seperti di Pontianak, Jambi dan Sumatera memang mengalami kenaikan dengan kisaran harga mencapai Rp18.500 sampai Rp18.600/kg.

Sedangkan di Kabupaten Mura yang mengelola karet kering hanya di UPPB, selebihnya kebanyakan masyarakat masih mengelola karet basah dengan sistem rendaman, sehingga kadar air masih cukup tinggi.

“Kalau masyarakat menginginkan harga karet mahal, maka harus mengelola karet kering dengan sistem bokar dan harga ini dijamin pemerintah dan tidak mengalami fluktuasi harga,” katanya. c-vid