Banjarmasin/tabengan.com – Objek wisata siring Sungai Martapura, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang menyediakan wisata susur sungai ke sejumlah titik terpantau ramai pengunjung pada masa libur Lebaran 2019, Jumat.
Salah seorang nahkoda transportasi Sungai Martapura, yakni pengemudi jenis kelotok atau kapal kecil, Muhammad, di Banjarmasin, Jumat, mengaku cukup banyak pengunjung objek wisata itu saat liburan Lebaran 2019.
Bahkan, kata dia, banyak pula pengunjung yang berwisata susur sungai ke beberapa titik tujuan.
“Kalau hari biasa kita hanya dapat giliran membawa wisatawan satu atau dua kali, sejak kemarin hingga hari ini bisa mencapai tiga atau empat kali,” ujarnya.
Kebanyakan, ucap dia, wisatawan memilih wisata menyusuri sungai dengan durasi sekitar 10 menit dan harga tiket satu orang Rp5.000.
“Yang cukup banyak juga wisata susur sungai tujuan kampung hijau, sekitar 30 menit lamanya pulang pergi dengan harga tiket Rp10 ribu,” tuturnya.
Akan tetapi, kata dia, tidak sedikit pula yang memilih lebih jauh lagi melakukan wisata susur sungai, yakni tujuan Pulau Kembang, daerah satwa monyet dan bekantan.
“Karena perjalanannya lebih satu jam bahkan bisa sampai dua jam, maka harga tiketnya cukup mahal juga, yakni, Rp35 ribu per orangnya,” kata Muhammad.
Tempat dermaga transportasi Sungai Martapura untuk wisata susur sungai ada di tiga titik, di siring Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean, Banjarmasin Tengah yang paling populer objek wisata Banjarmasin.
Titiknya, kata dia, di dekat patung raksasa bekantan yang memiliki atraksi menyemburkan air, dekat titik pasar terapung pada Sabtu dan Minggu, dan dekat menara pandang siring.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Alhaq, objek wisata siring Sungai Martapura dengan adanya susur sungai menggunakan transportasi kelotok, sebagai objek wisata andalan ibu kota provinsi itu.
“Setiap pekannya untuk kunjungan wisata di objek wisata siring sungai itu, khususnya yang di Jalan Piare Tendean mencapai lebih 5.000 orang, ini makin meningkat apabila hari libur,” tuturnya.
Bahkan, pada hari libur Lebaran itu diperkirakan mencapai puluhan ribu orang.
“Karena dari sana juga bisa melakukan perjalanan dengan transportasi sungai ke titik-titik objek wisata lain, seperti ke Pulau Kembang, pasar terapung Kuin atau Lokbaintan, juga ke Makam Sultan Suriansyah, dan peninggalan masjidnya yang tidak jauh dari pinggir sungai,” tuturnya.
Banjarmasin, ucapnya, sebagai daerah berjuluk “Kota Seribu Sungai” akan meningkatkan wisata berbasis sungai, sebab memiliki keunikan, eksotis, dan budaya yang khas tidak sama dari daerah lain.
“Jadi kalau berkunjung ke Banjarmasin, tidak lengkap kalau tidak berwisata susur sungai,” katanya.