Kasongan Terendam Banjir

KASONGAN/tabengan.com – Tingginya curah hujan yang mengguyur bagian hulu, membuat Daerah Aliran Sungai (DAS) Katingan dan DAS Mentaya meluap, hingga merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Katingan dan Kotawaringin Timur.

Di Katingan, banjir telah merendam sejumlah kecamatan dan badan jalan di Kota Kasongan. Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Katingan Hilir ini disebabkan di wilayah hulu, seperti Kecamatan Pulau Malan, Tewang Sangalang Garing, dan Tasik Payawan mendapat banjir kiriman dari bagian Utara Katingan.

Pantauan Tabengan, Senin (10/6), ketinggian air sudah masuk ke halaman rumah warga yang berada di bantaran sungai. Bahkan sebagian ruas jalan Kasongan-Kereng Pangi sudah terendam, sehingga pengguna jalan harus berhati-hati saat melintas.

Jaelani, warga Kasongan, mengatakan, ketinggian air sekarang ini masih naik, walapun tidak terlalu cepat, sehingga harus diwaspadai. Karena bisa saja ketinggian air dengan cepat naik, apabila curah hujan tinggi melanda Kasongan dan sekitarnya.

“Karena kita lihat banjir kiriman dari bagian hulu Katingan sudah sampai dan masuk ke jalan-jalan di dataran rendah. Jangan sampai terjadi banjir seperti pada 2017 lalu yang melumpuhkan aktivitas warga dan harus mengungsi karena banjir,” kata Jaelani.

Menurut Jaelani, banjir saat ini belum menggangu aktivitas warga, seperti para pedagang di Pasar Kasongan masih tampak berjualan.

Sementara itu, Joni, warga Kecamatan Kamipang, menuturkan wilayahnya pada bagian Selatan seperti Kecamatan Tasik Payawan dan Kamipang merasa khawatir, jika datang banjir kiriman dari bagian Utara dan Tengah wilayah Katingan.

“Bila banjir datang di wilayah Selatan ini akan bertahan cukup lama karena dua wilayah ini bermuara di laut, sehingga masuk dalam pasang surut,” ungkap Joni.

Dodi Irawan, aparatur Desa Samba Bakumpai, Kecamatan Katingan Tengah, mengatakan banjir sempat surut, namun pada Minggu (9/6) datang lagi banjir susulan.

“Air memang masuk lagi ke badan jalan, namun sekarang sudah surut. Di tempat kita ini kelihatannya air pasang surut akibat curah hujan yang tidak menentu. Ini harus diwaspadai warga,” terang Dodi.

Satlantas Bantu Warga
Untuk mengantisipasi hal yang tidak dinginkan terhadap pengguna jalan, personel Satlantas Polres Katingan membantu warga melintasi ruas jalan yang tergenang banjir.

“Banjir ini membuat ruas jalan Trans Kasongan-Kotawaringin Timur Km 11 Desa Talian Kereng, Kecamatan Katingan Hilir terendam. Sehingga ada beberapa kendaraan yang melintas terhambat, bahkan ada yang mengalami kerusakan, akibat dalamnya air di jalan. Untuk itu kita membantu warga yang melintas,” kata Kapolres Katingan AKBP E. Dharma B. Ginting, SIK melalui Kasatlantas AKP Salahiddin, S.H, Senin.

Menurut Salahiddin, anggotanya melakukan pengaturan jalan dengan turun langsung ke ruas jalan yang banjir. Bahkan ada beberapa pengendara sepeda motor tidak bisa melewati genangan air dibantu anggota Satlantas.

“Kami lakukan upaya pengaturan jalan pada lokasi jalan yang tergenang air tersebut untuk membantu masyarakat yang melintas. Baik membantu mengarahkan maupun apabila ada pengendara yang mengalami kemacetan kendaraannya,” ungkap dia.

Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati apabila melintas karena genangan masih ada dan belum surut. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan banjir tersebut.

3 Desa Terendam
Di Kotim, sebanyak tiga desa di Kecamatan Tualan Hulu, yakni Desa Tumbang Mujam, Luwuk Sampun dan Merah terendam banjir. Pada Minggu (9/6), ketinggian air yang merendam rumah warga mencapai 50- 150 cm, namun diinformasikan saat ini sudah mulai surut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim M Yusuf melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim Yephi Hartadi Periyanto menuturkan hingga saat ini pihaknya masih mendata berapa jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak bencana banjir.

“Kami masih belum dapat informasi dari kecamatan berapa jumlah KK yang terdampak, saat ini kami masih menggali informasi,”tuturnya.

Menurut Yephi, tiga desa yang terendam banjir merupakan lokasi rawan dan langganan banjir. Hal itu dikarenakan apabila hujan deras terjadi di daerah Kalang atau Tanjung Jorong, maka banjir pasti akan melewati di daerah sekitar Sei Tualan. Informasi yang ia dapatkan, meski banjir warga tetap bertahan di rumahnya masing-masing dan tidak mengungsi.

Sementara itu, Kepala Desa Luwuk Sampun Warsono mengungkapkan saat ini warga sangat memerlukan bantuan bahan makanan. Sampai saat ini warga setempat belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. Untuk keperluan sehari-hari, warga mencari bahan makanan ke rumah-rumah saudaranya yang rumahnya berada di dataran lebih tinggi.

Ia berharap bantuan bahan makanan dan juga obat-obatan bisa segera di kirimkan untuk warga. Mengingat ancaman penyakit yang biasa hadir pada 4-5 hari setelah banjir. c-sus/c-may