MUARA TEWEH/tabengan.com – Korban keracunan massal di Gereja Katolik Santo Monfort, Maranen, Desa Bukit Sawit, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, kini bertambah menjadi 42 orang dari sebelumnya 27 orang.
Para korban diduga mengalami keracunan makanan dari nasi kotak yang dihidangkan saat pemberkatan nikah. Dari 42 orang tersebut terdapat 3 balita dan 14 anak-anak.
Kepala Polsek Bukit Sawit Iptu Daryono menjelaskan, hingga Minggu (16/6), jumlah korban gejala keracunan yang dirawat di Puskesmas UPTD PIR Butong, Desa Bukit Sawit bertambah menjadi 42 orang, semuanya anggota jemaat Gereja Katolik Santo Monfort, Maranen.
Berdasarkan rilis dari pihak Polsek Bukit Sawit kepada media massa, korban tergolong balita, yakni atas nama Stevanus (3), Bilkis (1,7) dan Indah (4). Sedangkan untuk korban anak-anak, yakni Winda (7), Ilda (7), Efron (7), Dede (9), Maria Jenita (10), Marianus (10), Melati (10), Ardika (10), Gien (12), Alosium (13) Julianus (13), Aldianus (14), Tanto (16) dan Leonas (17).
“Untuk para korban dirawat di puskesmas sekitar empat sampai lima jam. Jika tidak mual, tidak sering buang air besar, mereka diperbolehkan pulang untuk beristirahat di rumah, dan tidak ada yang dirujuk ke RSUD Muara Teweh. Sedangkan untuk biaya pengobatan para korban ditanggung oleh Pemerintah Desa Bukit Sawit,” ujarnya kepada wartawan.
Sebelumnya, Kapolres Barito Utara AKBP Dostan Matheus Siregar SIK membenarkan, adanya dugaan terjadinya keracunan makanan tersebut.
“Tidak ada pasien atau korban yang dirujuk ke RSUD Muara Teweh, karena setelah diberikan obat oleh dokter Puskesmas UPTD PIR Butong, mereka (korban) diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing,” ujar Kapolres, Minggu.
Terkait kejadian tersebut sambung Kapolres, Polsek Bukit Sawit telah menyiagakan petugas kesehatan dan dokter serta memerintahkan petugas kesehatan dan dokter untuk menangani korban keracunan yang kemungkinan masih ada, dan menyiagakan obat-obatan.
Dikatakan Kapolres, pihaknya juga telah mengumpulkan Kades Bukit Sawit, para tokoh adat, dan tokoh masyarakat untuk menjaga situasi kamtibmas. “Sedangkan pemilik katering yang diduga menyediakan makanan pada saat acara tersebut, telah diamankan di Posek setempat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya. c-ryu