Terima Wantimpres, Gubernur Bicara Pemindahan Ibu Kota

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran saat menerima kunjungan kerja Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), selain bicara terkait pertahanan dan keamanan, khususnya kesadaran bela negara, juga tentang wacana pemindahan Ibu Kota Negara RI.

“Kami sudah menyiapkan lahannya (lokasi alternatif pemindahan Ibu Kota), sehingga saat ini kami cuma menunggu penetapannya dari pemerintah pusat,” ujar Sugianto, saat menerima kunjungan Anggota Wantimpres, di Aula Eka Hakakat, lantai III Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (18/6).

Dengan demikian, daerah mana pun nanti yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai lokasi alternatif pemindahan Ibu Kota, maka dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, tentu harus menerimanya. Mengingat saat ini terdapat dua lokasi alternatif untuk menjadi lokasi pemindahan Ibu Kota, yaitu Provinsi Kaltim dan Kalteng.

Sugianto menyatakan Presiden serius terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara ini. Bahkan, sebelumnya beliau datang ke Provinsi Kalteng untuk melihat secara langsung lokasi alternatif calon Ibu Kota.

“Saat ini dibentuk tim untuk melakukan kajian lebih lanjut dan tim tersebut sering datang ke Kalteng. Terkait banjir, terkait lahan gambut, bahkan terkait konflik sosial pada 2001 lalu juga menjadi perhatian dari tim tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut Sugianto mengatakan secara historis, Presiden RI yang pertama, Bung Karno, menginginkan agar ke depan Kota Palangka Raya ini menjadi Ibu Kota Pemerintahan RI. Selain itu, dari segi pertahanan dan keamanan, Kota Palangka Raya berada di tengah-tengah, jauh dari laut, dan jauh dari perbatasan negara, sehingga dinilai aman.

Di sisi lain, lokasi alternatif calon Ibu Kota tersebut berada di bagian hulu, lokasinya cukup tinggi, sehingga dinilai aman dari banjir dan juga jauh dari lahan gambut. Lokasinya pun berada di kawasan hutan atau masih kosong, sehingga bisa lebih dikembangkan lagi dalam penataannya.

Sugianto juga bicara tentang pangan, karena dinilai bahwa siapa yang menguasai pangan, maka akan menguasai dunia. Kalteng ini lahannya sangat luas, provinsi terluas kedua setelah Provinsi Papua, penduduknya masih sedikit, sehingga sangat dimungkinkan untuk dilakukan pengembangan berbagai komoditi pangan. dkw