Tabengan.com – Kelapa sawit menjadi penopang utama bagi perekonomian tanah air, juga dalam kelangsungan hidup sehari-hari.
Tanaman asal Afrika dan produk turunannya ini hidup berdampingan dengan masyarakat Indonesia.
Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Taufan Mahdi mengatakan hal tersebut dalam talk show “Milenial Bareng Sawit: Gue Generasi Sawit” di FX Sudirman, Jakarta, Rabu (19/6/2019).
“Kalau bisa dikatakan ekonomi Indonesia tidak bergairah tanpa sawit,” katanya.
Menurutnya, sumbangan kepada devisa negara sekitar US$ 20,54 miliar pada 2018.
“Industri sawit menyerap banyak tenaga kerja bahkan 19 juta jiwa hidup dari sawit,” kata Tofan di hadapan sekitar 300-an pelajar/mahasiswa.
Menjadi penting saat generasi millenial sadar produk turunan sawit memainkan peran yang sangat penting.
“Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, orang tidak terlepas dari peran sawit. Jadi kita harus berbangga dengan kekayaan sumber daya yang kita miliki ini,” tambahnya.
Sementara Corporate Secretary BPDPKS Achmad Maulizal Sutawijaya mengatakan bahwa kelapa sawit sekarang sudah menjadi salah sumber energi terbarukan.
“Sawit sekarang tidak hanya bahan makanan, tapi juga sebagai bahan kosmetik hingga sumber bahan baku biodiesel melalui program B20, saat ini B30 dan direncanakan ke depan B100,” urai Achmad.
Menurut catatan, produk Uni Eropa dan Amerika seperti soya, bunga matahari, rapeseed sekarang kalah bersaing dengan sawit Indoneaia.
Persaingan bisnis tidak sehat kemudian muncul yang menyebut sawit industri yang membahayakan.
Karenanya generasi milenial dan generasi Z harus mendapatkan asupan informasi yang benar tentang kelapa sawit dan produk-produk turunannya.
