PULANG PISAU/tabengan.com – Teror kuyang di Kabupaten Pulang Pisau berlanjut. Rabu (26/6) malam sekitar pukul 23.41 WIB, warga Desa Mantaren 1, Jalan Ilon RT 03, Kecamatan Kahayan Hilir, kembali berhamburan keluar rumah. Pasalnya, makhluk diduga kuyang muncul lagi di belakang rumah warga, tepatnya di pohon durian milik Umbu. Warga pun beramai-ramai menuju arah belakang rumah dimaksud.
“Betul pak, waktu itu lagi merebus mi instan, tiba-tiba mendengar suara janggal dari arah belakang rumah dan langsung mengintip ke arah suara itu. Ternyata melihat sosok yang persis kuyang itu, tepatnya menempel di pohon durian. Pohon itu cukup kuat bergoyang-goyang,” ujar Dadang, warga setempat.
Dadang mengatakan bau anyir di lokasi itu tercium sangat kuat. Dalam sekejap kembali mendadak 2 bola cahaya menjauh ke atas udara melintasi rumah-rumah warga, dengan memisahkan diri, satu ke arah barat dan utara.
“Betul, cukup banyak, 5-6 kali cahaya bola yang cukup terang mondar-mandir ke lingkungan kami ini, dan yang jelas kami bersama warga lingkungan kembali ronda hingga Kamis (27/6) pukul 03.30 WIB,” ujar bapak Deos, warga lainnya.
Melihat kondisi yang terus menghantui warga setempat, masyarakat Mantaren 1 berharap teror makhluk kuyang ini bisa berakhir, sehingga masyarakat kembali tenang.
“Intinya, siapa yang mau menunggu hal semacam itu, kalau tidak ada kekhawatiran semacam ini, apalagi satu warga kami sedang menunggu hari kelahiran. Sulit kami jelaskan secara logika, yang jelas tidak satu orang saja yang melihat mahluk itu, tetapi cukup banyak yang melihatnya,” tegas bapak Deos.
Sebelumnya, Kapolsek Kahayan Hilir Iptu Sugiharso, didampingi Kasat Intel Polres Pulpis Ipda Doohan Octa Prasetya mengatakan perkembangan masalah kuyang masih belum jelas dan tidak dapat diambil kesimpulan. Karena belum ada satu pun saksi yang melihat wujud kuyang berupa kepala manusia beserta jeroannya.
Menyikapi kondisi tersebut, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak mengambil kesimpulan dan segera melaporkan ke polisi apabila ada hal- hal aneh. Jangan mudah percaya isu-isu yang menimbulkan salah paham di masyarakat sehingga mengakibatkan saling curiga dan saling tuduh dan berakibat main hakim atau perbuatan tindak pidana.
“Jadi masyarakat agar dapat menenangkan satu sama lain, jangan resah. Kami juga mendatangi perangkat desa untuk ikut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Desa Mantaren 1, termasuk ibu-ibu yang hamil,” ujarnya. c-mye