Unik  

Bidak Catur Kuno Seharga Rp17,8 M

LONDON/tabengan.com – Bidak catur dari abad pertengahan yang tersimpan dalam rak sebuah rumah di Edinburgh, Skotlandia dapat terjual hingga £1 juta (sekitar Rp17,8 miliar) dalam sebuah pelelangan pada Selasa (2/7). Pemiliknya tidak menyadari bahwa benda itu adalah Bidak Catur Lewis yang telah lama hilang.

Bidak-bidak itu ditemukan terkubur di bukit pasir di Isle of Lewis pada tahun 1831 tetapi keberadaan lima bidak tersebut masih menjadi misteri. Demikian diwartakan BBC, Selasa.

Kakek dari pemilik bidak catur di Edinburgh, yang merupakan seorang pedagang barang antik, telah membeli bidak catur itu seharga £5 (sekitar Rp90.000) pada 1964. Dia tidak tahu penting dan berharganya benda sebesar 8.8cm, terbuat dari gading walrus itu, yang kemudian dia wariskan kepada keluarganya.

Keluarga si kakek telah merawat bidak catur itu selama 55 tahun tanpa menyadari arti pentingnya, sebelum membawanya ke rumah lelang Sotheby di London, tempat benda itu akan dilelang.

Bidak Catur Lewis adalah salah satu koleksi yang paling menarik di British Museum dan National Museum of Scotland di Edinburgh. Dibuat di Skandinavia, mungkin Norwegia, bidak-bidak catur itu dipandang sebagai “simbol penting peradaban Eropa”.

Pakar Sotheby, Alexander Kader, yang memeriksa benda itu untuk keluarga tersebut, mengatakan sangat terkejut ketika dia menyadari apa yang mereka miliki.

Meskipun tidak mengetahui nilainya, bidak catur akhir abad ke-12/awal ke-13 telah “dijaga dengan sangat baik” oleh keluarga itu. Mendiang ibu si pemilik saat ini percaya bahwa benda itu “hampir memiliki kualitas magis”.

Set Catur Lewis termasuk bidak raja dan ratu yang duduk, uskup, ksatria dan serta bidak berdiri dan pion. Sekitar 82 buah sekarang disimpan di British Museum dan 11 buah dipegang oleh National Museum of Scotland. Selain bidak-bidak catur, kumpulan itu termasuk 14 “tablemen” game dan gesper.

Sejak kumpulan tersebut ditemukan pada 1831, satu bidak ksatria dan empat sipir telah hilang dari empat set catur gabungan. Bidak yang baru ditemukan adalah seorang penjaga, seorang pria dengan helm, perisai dan pedang dan setara dengan bidak benteng di papan catur modern, yang “memiliki karakter dan kekuatan besar”.

Penemuan kumpulan tersebut tetap diselimuti misteri, dengan cerita-cerita bahwa benda itu digali oleh ternak yang merumput di bukit pasir.

Benda itu diperkirakan dikubur tak lama setelah dibuat, mungkin oleh pedagang untuk menghindari pajak setelah kapalnya karam, dan tetap berada di bawah tanah selama 500 tahun. o-zon