Banjarmasin/tabengan.com – Dirjen Pengelolaan Dasar dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK), Budoyo mengatakan Kalimantan Selatan bisa menjadi contoh pelaksanaan program rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) nasional.
“Kepedulian Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terhadap rehabilitasi DAS sangat baik,” katanya usai pembukaan Lokakarya Gerakan Nasional Pemulihan DAS Berbasis Bisnis di Banjarmasin, Selasa.
Ia menambahkan Kalsel punya konsep rehabilitasi yang sangat baik, dan diikuti pemerintah mulai dari gubernur hingga jajarannya serta masyarakat luas.
Pihaknya yakin melalui konsep yang kini dilaksanakan oleh Pemprov Kalsel, program rehabilitasi DAS di provinsi ini akan berhasil, dan bisa menjadi contoh rehabilitasi bagi provinsi lainnya.
Terkait jenis tanaman, kata dia, untuk rehabilitasi di kawan hutan lindung, haruslah tanaman yang tidak untuk kepentingan industri, seperti tanaman buah-buahan.
Sedangkan tanaman untuk kebutuhan industri, tambah dia, bisa ditanam di kawasan hutan budi daya.
Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan Dr Hanif Faisol Nurofiq mengatakan berdasarkan data dari Kementerian LHK, lahan kritis dan sangat kritis di Kalsel mencapai 511 ribu hektare, yang kini terus diupayakan untuk direhabilitasi.
“Seperti di wilayah Tahura, pada 2019 akan ditanam seluas 40 ribu hektare,” katanya.
Berdasarkan data, pada 2019 Dinas Kehutanan Kalsel juga menargetkan penanaman seluas 32.000 hektare melalui program Revolusi Hijau.
Pada semester pertama, telah ditanam seluas 6.820,12 hektare, dimana kegiatan penanaman tersebut didukung penuh dengan penyediaan bibit melalaui Balai Perbenihan Tanaman Hutan.
Saat ini benih tersebut, telah didistribusikan untuk seluruh kegiatan sebanyak 732.830 bibit sedangkan stock bibit yang tersedia saat ini ada sebanyak 833.582 bibit.
Selain itu, kata dia, juga dilakukan program Miniatur Hutan Hujan Tropis (MH2T), yang dimulai pada 2017 lalu.
Saat ini, katanya, telah tertanami seluas 55 ha dari 90 ha, dengan jumlah tanaman sebanyak 36.372 batang, terdiri atas tanaman pokok/inti dan tanaman peneduh/penaung.
Telah dibangun pula jaringan/pipanisasi untuk penyiraman, jalan inspeksi dengan pengerasan, pengadaan Gazebo sebanyak 5 unit, serta pembuatan gudang dan toilet yang saat ini masih dalam proses pekerjaan
Pemprov Kalsel, tambah Hanif, juga melaksanakan program Perhutanan Sosial (PS) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, di sekitar kawasan hutan.
PS merupakan sistem pengelolaan lestari yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat sebagai melalui skema hutan desa, hutan kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat, hutan adat dan kemitraan kehutanan.
Sampai semester pertama Tahun 2019 kawasan hutan yang telah dikelola masyarakat melalui PS seluas 40.496,20 ha melalui 74 izin PS yang melibatkan 81 kelompok tani hutan.
Dari jumlah 74 izin tersebut, telah beroperasional 48 izin yang melibatkan 54 kelompok tani hutan.