Sumur Bor Bantu Padamkan Titik Api di Pulpis

PULANG PISAU/tabengan.com – Kebakaran lahan mulai mengancam Kalteng. Di beberapa daerah sudah mulai banyak terdapat titik api. Menurut data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Provinsi Kalteng, pada Januari-Juli 2019 seluas 28,192 hektare (Ha) lahan di Palangka Raya habis terbakar, dan seluas 10 Ha di wilayah Pulang Pisau.

Kebakaran lahan di Pulpis terjadi sejak Senin (1/7) lalu. Hingga hari keempat, Kamis (4/7), asap masih terlihat di beberapa titik di Desa Taruna Jalan Trans Kalimantan. Petugas gabungan pun masih mencoba memblokade titik api dan memadamkan sisa-sisa bara.

Pantauan Tabengan di lapangan, cuaca siang kemarin cukup bersahabat. Terik, namun tidak berangin kencang. Hal tersebut sangat membantu para petugas untuk segera memadamkan bara yang tersisa.

Keringat bercampur air gambut sudah membasahi tubuh sejumlah petugas. Meski berjibaku di bawah panas, mereka masih tetap semangat menarik selang-selang yang panjangnya belasan meter untuk menuju titik-titik yang masih berasap.

“Untung saja angin tidak terlalu kencang, jadi sisa bara tidak menjadi api lagi dan membakar sekitar lokasi lama,” ujar Kabid 1 Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Pulang Pisau, Tekson, sembari beristirahat.

Menurut Tekson, angin salah satu faktor utama yang membuat api semakin besar. Walaupun bagian permukaan tanah sudah padam, terkadang bara di dalam masih menyala dan ketika angin kencang dapat membuat api membesar lagi.

Selain itu, para petugas terbantu dengan adanya parit-parit yang masih berisi air dan beberapa sumur bor yang masih berfungsi dengan baik, sehingga memudahkan petugas untuk mencari sumber air.

“Di lokasi kebakaran lahan ini terdapat 12 sumur bor, dan semuanya masih bagus. Ada satu buah terbakar, tapi hanya pipanya saja, jadi masih bisa kami pakai untuk mengambil air,” ungkapnya sambil menunjuk arah sumur bor.

Salah satu anggota Manggala Agni Daop 2 Kabupaten Kapuas, Tri Pranoto yang bertugas saat pemadaman juga mengatakan timnya cukup terbantu oleh tim-tim dari Masyarakat Peduli Api (MPA) di sekitar lokasi kebakaran yang saling membantu dan bergerak cepat.

“Beberapa MPA dan karang taruna juga cepat tanggap memadamkan api dari Senin (1/7) kemarin. Jadi upaya, baik blokade api maupun pemadaman, jadi lebih mudah,” tuturnya kepada wartawan Tabengan sembari menawari air minum kemasan.

Tri menyebut jumlah personel yang turun kemarin tidak terlalu banyak, hanya 15 orang karena sifatnya hanya menjaga sisa titik api atau bara tidak menyebar dan membakar lagi.

“Besok tinggal para MPA dan masyarakat yang memantau kondisinya lagi, ini sebenarnya api sudah padam dan tidak berpotensi membesar. Jadi partisipasi masyarakat sekitar juga penting untuk menjaga wilayahnya,” tutupnya. yoh