KASONGAN/tabengan.com – Kendati sudah belasan tahun berdiri, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mas Amsyar Kasongan baru sekarang mengurus Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Hal ini terungkap saat Tabengan melakukan konfirmasi dengan Direktur RSUD Mas Amsyar Kasongan, dr Agnes Nissa Paulina. “Saat ini sudah dalam proses lelang rencana penyusunan Amdal RSUD Mas Amsyar,” kata Agnes, Rabu (10/7).
Dijelaskan dia secara umum tujuan Amdal adalah menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta menekan pencemaran. Sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin.
Di sisi lain menurut Agnes, Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan dan diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.
“Sedangkan Amdal ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya,” jelas Agnes.
Diungkapkan meskipun sudah belasan tahun berdiri, namun sejauh ini masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan RSUD tidak pernah mengeluh tentang lingkungannya.
“Memang ada aturan mengenai jarak antara rumah sakit dengan rumah atau perumahan penduduk. Aturan tersebut ada di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Nanti akan saya perlihatkan aturan tersebut,” terangnya.
Dirinya mengakui jika jarak antara rumah sakit dengan perumahan penduduk terlalu dekat, sehingga sudah tentu akan berpengaruh terhadap masyarakat yang dekat dengan rumah sakit. Terutama saat rumah sakit dipenuhi pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
“Karena penyakit ISPA ini pencemarannya melalui udara. Sehingga begitu cepat penularannya. Dan besar kemungkinan masyarakat di sekitar rumah sakit juga ikut tertular jika tingkat kesehatannya sedang down,” jelas Agnes. c-dar