PALANGKA RAYA/tabengan.com – Jemaah calon haji (JCH) asal Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2019 dipastikan berangkat dari Kota Palangka Raya menuju Embarkasi Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin lewat jalur darat, karena Embarkasi Haji Antara Bandara Tjilik Riwut gagal dilaksanakan.
Pelaksana Harian (Plh) Sekdaprov Kalteng Sapto Nugroho menerangkan, Pemprov Kalteng sebenarnya sudah menyiapkan anggaran untuk keberangkatan JCH Kalteng dari Embarkasi Haji Antara Bandara Tjilik Riwut ke Embarkasi Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin melalui jalur udara.
Namun, lanjut Sapto, karena pihak maskapai tidak ada melakukan penawaran, dan setelah dikomunikasikan meminta uang muka sebesar 50 persen dan setelah take off 50 persen, hal ini tidak sesuai dengan perlakuan APBD dan APBN. Uang muka hanya boleh 20 persen.
“Untuk menghindari terjadinya temuan, maka JCH asal Provinsi Kalteng terpaksa diberangkatkan dari Kota Palangka Raya menuju Banjarmasin melalui jalur darat,” jelasnya, saat ditemui usai memimpin Rapat Teknis Penyelenggaraan Ibadah Haji Embarkasi Haji Antara Provinsi Kalteng, di Aula Eka Hapakat, Lantai III, Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (10/7).
Kendati demikian, kesiapan untuk keberangkatan JCH asal Kalteng sudah mencapai 90 persen. Ada 6 kabupaten yang transit di Palangka Raya, yaitu Barito Selatan, Lamandau, Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, dan Gunung Mas.
Namun, jelas Sapto, untuk Lamandau dan Sukamara mereka akan menggunakan jalur darat ke Pangkalan Bun, selanjutnya ke Palangka Raya melalui jalur udara, begitu juga dengan JCH Kobar. Sementara kabupaten lainnya akan berangkat dari daerahnya masing-masing melalui jalur darat langsung ke Banjarmasin.
JCH Kalteng sudah mulai masuk Asrama Haji pada 20 Juli dan berangkat pada 21 Juli 2019, sedangkan kepulangan pada 31 Agustus 2019. JCH dan petugas yang berangkat tahun ini sebanyak 1.946 orang dan terbagi dalam 6 Kloter: Kloter 8, 10, 11, 13, 15, dan 18.
Tertua 93 Tahun, Termuda 19 Tahun
Kepala Kanwil Kemenag Kalteng melalui Kasi Akomodasi Transportasi dan Perlengkapan Jemaah H. Masgi, di Kanwil Kemenag Kalteng, Selasa (9/7), mengatakan, JCH Kalteng yang tertua berusia 93 tahun, berasal dari Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Namanya Syahrani Muhammad Husein.
Sedangkan JCH Kalteng dengan usia termuda adalah 19 tahun, bernama Nurul Sabah Rosliani, dari Kabupaten Katingan. Kedua JCH tersebut telah menunggu daftar antrean haji cukup lama. Syahrani Muhammad Husein selama 4 tahun, dan Nurul Sabah Rosliani selama 8 tahun. Setelah melalui berbagai proses, oleh Kemenag Kalteng keduanya dinyatakan siap berangkat menuju ke Tanah Suci. dkw/bob